![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Potensi Berbagai Sektor Ekonomi Daerah Perlu Dioptimalkan
RAPAT KOORDINASI - Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia (BI) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7). Rakor tersebut mengambil tema Mendorong Strategi Kebijakan Diversifikasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Daerah untuk Menjaga Momentum Perbaikan Ekonomi Nasional.
Foto: ANTARA/HO/YoanJAKARTA - Struktur sumber pertumbuhan yang berimbang, baik antar sektor ekonomi maupun antardaerah, sangat strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
Dinamika perekonomian nasional beberapa tahun terakhir memberikan pelajaran penting bahwa struktur perekonomian yang terkonsentrasi hanya kepada beberapa sektor, terutama kepada sektor komoditas primer, dapat menyebabkan perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak global.
Untuk itu, berbagai langkah terintegrasi untuk memperluas diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah yang masih banyak ditopang komoditas primer, perlu terus didorong. Demikian kesimpulan yang mengemuka dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia (BI) yang diinisiasi bersama oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Balikpapan pekan lalu.
Rapat dihadiri oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia, Menteri Perhubungan, dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya serta Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Kalimantan Utara, serta para Pejabat dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, serta Bupati dan Walikota di Kalimantan Timur. Dalam keterangan tertulis BI yang diterima di Jakarta, Minggu (16/7), bank sentral menyatakan strategi memperluas diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah perlu diarahkan kepada tiga kebijakan utama.
Pertama, memperkuat pembangunan infrastruktur dasar daerah, terus mengembangkan investasi sumber daya manusia yang terampil, dan memperkuat tata kelola birokrasi. Kedua, mengoptimalkan berbagai potensi sektor ekonomi daerah, baik melalui diversifikasi vertikal (hilirisasi) maupun horisontal. Ketiga, mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri secara terpadu.
Perkuat Infrastruktur
Rapat juga menghasilkan beberapa pokok rekomendasi dan kesepakatan penting, seperti memperkuat infrastruktur dasar khususnya konektivitas, listrik, dan energi, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kemudahan pengurusan perizinan penanaman modal langsung di daerah, terutama terkait masalah tanah dan tata ruang.
"Meningkatkan konektivitas antarwilayah, melalui pengembangan pelabuhan untuk mendukung implementasi tol laut yang terintegrasi dengan rencana Program Rumah Kita sebagai pusat logistik," sebut BI. Pengembangan pelabuhan diprioritaskan pada lima pelabuhan hub (Belawan/ Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Bitung, 19 pelabuhan feeder, dan lebih dari 100 sub-feeder di berbagai daerah.
Selain itu, implementasi integrasi moda pendukung tol laut melalui kombinasi pengangkutan logistik, termasuk melalui pengembangan shortsea shipping di wilayah pesisir sebagai alternatif angkutan barang dan melalui integrasi dengan jalan darat nasional.
Usulan yang tak kalah pentingnya yakni pengembangan jalur kereta api sepanjang 3.258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua, disertai penyelenggaraan kereta api perintis pada 10 lintas. Khusus pengembangan jaringan kereta api di luar Jawa, pengembangan difokuskan sebagai moda pengangkutan logistik.
bud/E-10
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
- 5 Meringankan Beban Hidup, Pekerja Padat Karya Bebas Pajak Penghasilan
Berita Terkini
-
IHSG Selasa Pagi Dibuka Melemah 18,32 Poin
-
Kementerian PU Optimalkan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
-
Tiongkok Protes Pernyataan Bersama Presiden Trump dan PM Ishiba Soal LTS
-
IHSG Mendapat Tekanan Dari Aksi Jual Saham dan Tarif Impor
-
Presiden Prabowo Subianto Siap Sambut Kunjungan Presiden Turki