Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 20 Sep 2021, 08:11 WIB

Posisi Sisa-sisa DPO Mujahidin Indonesia Timur Diketahui

Barang Bukti -- Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (19/9), terkait barang bukti Ali Kalora.

Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah

POSO - Aparat keamanan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya terus mengejar sisa-sisa teroris Poso. Satgas sudah mengetahui posisi para DPO yang tersisa. Demikian kata Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, saat konfrensi pers, di Polres Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (19/9).

Sabtu lalu, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora dan satu anggotanya, Jaka Ramadhan, tertembak pada Sabtu (18/9) petang. "Keduanya berhasil ditembak diawali dari kegiatan intelijen. Kami mendapat informasi baik secara manual maupun ITE bahwa keberadaan dua DPO di sekitar Desa Astina, Kecamatan Torue, Parigi Moutong," ujar Kapolda.

Rudy menjelaskan, wwaktu itu mengingat waktu operasi pendek karena sudah masuk sore hari dan telah dilakukan pembagian sektor masing-masing, maka pihaknya mengerahkan dua tim untuk mengejar ke wilayah Torue. Dari pengejaran itu, terjadi baku tembak, dan dua DPO berhasil dilumpuhkan.

Dari kegiatan operasi, Satgas Madago Raya mengumpulkan sejumlah barang bukti termasuk dua pucuk senjata laras panjang jenis M16 milik DPO. "Penindakan dilakukan aparat sesuai dengan standar operasional prosedur operasi," ujar Rudy.

Saat ini, masih tersisa empat DPO MIT yang terus dikejar aparat keamanan. Satgas mengerahkan seluruh kemampuan personel dari berbagai satuan yang tergabung dalam Operasi Madago Raya. Ia juga menyebut, pemerintah dan kepolisian telah mengimbau para DPO agar menyerahkan diri, namun kegiatan operasi tetap dan pengejaran terus dilaksanakan.

"Kalau para DPO menyerahkan diri, kami terima. Tetapi kegiatan operasi tetap berjalan karena sepak terjang dan perbuatan kelompok ini sadis," ujar Rudy. Dia juga minta dukungan warga agar bersinergi dengan aparat keamanan untuk membasmi kelompok teror di Sulawesi Tengah.

Keberhasilan melumpuhkan Pimpinan MIT, katanya, berkat kerja keras dan kegigihan personel dari berbagai kesatuan yang terlibat dalam operasi. "Ini adalah keberhasilan kita semua. Saya berterima kasih dan bangga dengan satgas ini," tandas Kapolda. Saat ini, dua jenazah teroris Poso itu telah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah. Kedua jenazah dibawa menggunakan dua ambulans. Keduanya tiga di Palu, Minggu (19/9) dini hari.

39 BB

Sementara itu Satgas Madago Raya mengamankan 39 barang bukti (BB) milik pimpinan teroris Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan yang tertembak pada Sabtu (19/9) petang di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen PolRudy Sufahriadi, memperlihatkan BB tersebut. Satgas juga menemukan bahan peledak, termasuk senjata api laras panjang jenis M16 lengkap dengan peluru dan perlengkapan pribadi kedua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang beraksi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi itu.

"Semua barang bukti telah kami amankan," kata Rudy. Sebanyak 39 BB, selain M16, ada hemolok, ransel, jaket, chestring, selimut, sarung, celana, senter kepala, benang lilit, belanga, dan daging (bekal). Ada juga kaus kaki, headset, kepala charger, gunting, baju, sorban sarung, korek api dalam botol, tali pancing, slink, dan satu lilit tali jemuran kecil. Kemudian, karet ban, minyak tahan dalam botol, terpal, telepon seluler android, jam tangan, serta bom tarik dan bom bakar.

"Termasuk di dalamnya logistik berupa beras, garam dan obat-obatan. Juga muk air, toples kecil, botol minyak, gergaji, dua parang, antinyamuk, dan peralatan mandi," kataRudy. Hingga kini, TNI/Polri masih memburu empat DPO yang masih bersembunyi di hutan.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara, Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.