Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penduduk Migran

Populasi Warga Tiongkok Meningkat Pesat di Jepang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Berita tentang kedatangan kaum migran beberapa pekan ini menjadi isu hangat di Jepang. Isu ini kian terangkat setelah sebuah media cetak bisnis mingguan, Shukan Diamond, pada edisi 7 Juli lalu mengulas tentang keberadaan warga migran asal Tiongkok yang kian berkembang di Jepang.

"Pada Juni 2017, warga migran asal Tiongkok, termasuk yang tinggal dalam jangka waktu pendek atau yang bertugas di Jepang mencapai 878 ribu orang.

Angka ini belum termasuk warga etnis keturunan Tiongkok yang berjumlah lebih dari 100 ribu orang yang telah dinaturalisasi jadi warga Jepang atau pendatang haram. Total jumlah mereka telah melampaui angka satu juta orang," demikian lapor Shukan Diamond.

"Kurang dari kurun waktu 20 tahun, dari 320 ribu warga Tiongkok pada tahun 2.000, kini populasinya bertambah tiga kali lipat," imbuh mingguan bisnis itu.

Menurut Kei Nakajima, jurnalis yang menulis laporan itu, pertambahan warga migran asal Tiongkok bukan sematamata hitungan angka, namun mereka juga telah meraup banyak lahan kerja.

Kondisi ini sulit dipantau oleh pemerintah Jepang karena mereka banyak yang bekerja dalam lingkup komunitas tersendiri.

Kawasan Pecinaan Baru

Pada 2007, jumlah warga migran Tiongkok melebihi jumlah gabungan warga dari Korea Selatan dan Korea Utara dan saat ini mereka jadi kelompok warga asing terbesar di Jepang.

Dalam diagram demografi yang dipaparkan Shukan Diamond, diperlihatkan data 1 dari 3 warga asing di Jepang adalah warga Tiongkok. Sebagian dari warga migran asal Tiongkok ini adalah generasi muda produktif.

Kehadiran kaum migran asal Tiongkok telah memunculkan kawasan pecinan baru yang amat luas di dekat Stasiun Kereta Ikebukuro di utara Tokyo dan Stasiun Kereta Nishi- Kawaguchi, di Saitama.

Menurut seorang pengamat yang enggan disebut namanya menyatakan pasangan suami- istri asal Tiongkok lebih suka tinggal di Jepang karena di negara ini amat ideal bagi mereka untuk membesarkan anak-anak mereka.

"Mereka betah dengan pekerjaan mereka dan memiliki pendapatan yang lebih baik di sini," katanya.

Sementara itu, profesor dari Rissho University, Kiyomi Yamashita, menjelaskan makin berkembangnya pecinan di Jepang justru akan memicu pertumbuhan ekonomi lokal. japantimes/ils/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top