Senin, 10 Mar 2025, 20:23 WIB

Polri Membuka “Hotline” 110 guna Memberi Layanan Maksimal bagi Pemudik

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo berbicara dalam acara rapat koordinasi (rakor) persiapan mudik Lebaran 2025 di Gedung PTIK-STIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa kepolisian membuka layanan hotline pada nomor 110 untuk memberikan layanan secara maksimal bagi para pemudik pada masa Lebaran 2025.

“Masyarakat yang membutuhkan layanan pada saat mudik, bisa menghubungi layanan hotline yang kami siapkan,” katanya usai rapat koordinasi (rakor) persiapan mudik Lebaran 2025 di Jakarta, Senin (10/3).

Dirinya berharap nomor tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemudik yang membutuhkan layanan kepolisian.Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Pol. Sigit juga mengungkapkan bahwa Operasi Ketupat 2025 yang dilaksanakan Polri akan digelar berdasarkan dua wilayah operasi.

Untuk wilayah Lampung sampai Bali, ujar dia, akan diselenggarakan selama 17 hari. Sedangkan untuk 28 polda lainnya akan diselenggarakan selama 14 hari.

“Akan dilaksanakan 14 hari dimulai dari tanggal 23 untuk yang 8 Polda dan tanggal 26 Maret untuk yang 28 Polda lain,” katanya.

Sejumlah rekayasa lalu lintas juga sudah disiapkan, di antaranya penerapan sistem satu arah atau one way yang akan disesuaikan dengan situasi serta pembatasan kendaraan sumbu tiga kecuali pengangkut bahan baku, BBM, dan yang dikecualikan lainnya.

“Ini semua dimaksud agar masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan aman dan lancar,” ujarnya.

Lebih lanjut, jenderal bintang empat itu juga mengungkapkan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi antara tanggal 28–30 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik pada tanggal 5–7 April 2025.

Nantinya, kata dia, ribuan posko akan disiagakan guna mengamankan kegiatan mobilitas masyarakat selama masa libur lebaran.

"Secara umum tadi dilaporkan bahwa kegiatan pengamanan kami kali ini melibatkan kurang lebih 2.582 posko terdiri atas 1.738 pospam (posko pengamanan), 788 posyan (posko pelayanan), dan 309 pos terpadu serta mengamankan 126.736 objek pengamanan," terangnya.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: