Polisi Kecam Aksi di Portland
Aksi Protes - Sejumlah pengunjuk rasa mengenakan masker gas dan perisai buatan sendiri saat mengikuti peringatan 100 hari aksi protes Black Lives Matter di Kota Portland, Sabtu (5/9) malam. Mereka turun ke jalan untuk menuntut diakhirinya rasisme dan aksi kebrutalan polisi.
Ketegangan semakin meningkat pada akhir pekan lalu saat seorang pria yang diidentifikasi sebagai pendukung kelompok sayap kanan Patriot Prayer, tewas tertembak. Pria itu kemudian diidentifikasi bernama Aaron "Jay" Danielson, 39 tahun.
Jay tewas tertembak setelah ia bergabung dengan kelompok yang melakukan aksi tandingan di Portland untuk menghadapi kelompok demonstran Black Lives Matter.
Tersangka penembak Jay adalah Michael Reinoehl, 48 tahun. Reinoehl terbunuh di Negara Bagian Washington saat polisi berupaya menangkapnya, sementara penembakan terhadap Jay hingga saat ini masih diselidiki.
Menurut pendiri Patriot Prayer, Joey Gibson, kelompoknya sama sekali tak mendukung supremasi kulit putih dan menegaskan kelompoknya menolak kebencian dan kekerasan. Untuk memberikan penghormatan atas tewasnya Jay, Gibson menyatakan dirinya tak ingin melihat ada pihak-pihak yang mendukung setiap aksi kekerasan. "Saya menolak semua itu apalagi dengan mengatasnamakan Jay," pungkas dia. AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya