![Polemik Integrasi Tarif Dinilai Wajar](https://koran-jakarta.com/images/article/phpufm94d_resized.jpg)
Polemik Integrasi Tarif Dinilai Wajar
![Polemik Integrasi Tarif Dinilai Wajar](https://koran-jakarta.com/images/article/phpufm94d_resized.jpg)
Pro kontra masyarakat pengguna tol lingkar luar soal integrasi tarif terjadi antara dua kubu, yakni pengguna jarak dekat dan pengguna jarak jauh.
JAKARTA- Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menilai pro kontra integrasi atau penyatuan tarif tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) sebagai sesuatu yang wajar. Sebab, penyatuan tarif tol di satu sisi akan membebani pengguna tol jarak dekat karena tarif yang akan dibayarnya naik, sedangkan bagi pengguna untuk jarak jauh justru diuntungkan karena tarif yang dibayarkan turun.
"Keberatan tidak apa wajar, pasti ada yang keberatan," kata Darmin, di Jakarta, Kamis (21/6). Dengan integrasi tarif, maka kendaraan golongan I akan membayar tol 15 ribu rupiah golongan II dan III 22.500 rupiah. Sedangkan untuk kendaraan golongan IV dan V akan dikenakan tarif sebesar 30 ribu rupiah.
Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi di Jakarta Kamis (21/6) mengatakan integrasi transaksi pembayaran tol bukan untuk menaikan tarif tol atau menambah pendapatan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sebab itu, masyarakat pengguna jalan berbayar jangan sampai salah persepsi.
Dalam kebijakan tersebut ada jarak yang tarifnya diturunkan, namun diakui pula ada yang tarifnya yang naik. Kementerian PUPR menyebutkan dengan sistem ini sekitar 61 persen pengguna akan membayar lebih murah. Kepada pengguna jarak dekat bila dirasa memberatkan disarankan untuk menggunakan jalan arteri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya