PM Tiongkok Peringatkan Tidak Ada Negara yang Bebas dari Resiko Gunakan AI
Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang
ISTANBUL - Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang memperingatkan tidak ada negara di mana pun yang bebas dari risiko dalam penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) meski itu merupakan "kekayaan bersama umat manusia".
PM Li saat berpidato di Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia 2024, di Shanghai pada Kamis (4/7) mengatakan risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan adalah tantangan bersama. Tidak ada negara yang bisa menghindari hal ini.
Seperti dikutip dari Antara, Li menyerukan kerja sama yang lebih mendalam dalam tata kelola AI dan pembentukan "mekanisme internasional dengan partisipasi universal."
Ia menekankan teknologi baru yang "aman, andal, dan terkendali", namun menyesalkan banyak negara berkembang masih tertinggal. "Kesenjangan kecerdasan ini" perlu dijembatani, kata dia, dan mengusulkan kerja sama antarnegara untuk menumbuhkan lingkungan yang "adil dan terbuka" dalam pengembangan AI.
Menurut Li, sebanyak 2,5 miliar manusia di dunia masih berada di luar jaringan, dan banyak negara berkembang "belum mendapatkan manfaat nyata dari pengembangan kecerdasan buatan."
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya