Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Regional I Tiongkok Juga Harus Dapat Mengkalibrasi Ulang Posisinya di Dunia

PM Lee Serukan Penyelesaian Isu Politik Asean-Tiongkok

Foto : AFP/Kenzo TRIBOUILLARD

PM Singapura, Lee Hsien Loong

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Isu-isu politik antara Asean dan Tiongkok perlu diselesaikan untuk membuka jalan bagi kemajuan kerja sama ekonomi lebih lanjut. Hal itu diutarakan kata Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dalam sebuah sesi wawancara pada akhir pekan lalu.

"Kode etik di Laut Tiongkok Selatan (LTS), negosiasi yang telah terhenti selama bertahun-tahun, sebagai sesuatu yang tidak mudah untuk diselesaikan, tetapi Singapura berharap kemajuan lebih lanjut akan dicapai," kata PM Lee saat memberi contoh.

Dalam sesi wawancara denganChina Central Television(CCTV) yang ditayangkan pada Jumat (24/3) pekan lalu, PM Lee menambahkan bahwa mengakomodasi kebangkitan Tiongkok di panggung global membutuhkan kenegarawanan dan saling memberi dan menerima oleh semua pihak.

"Negara-negara lain harus bisa menerima bahwa Tiongkok saat ini bukanlah Tiongkok dulu. Pada saat yang sama, Tiongkok juga harus sadar bahwa pengaturan yang berhasil ketika negara Anda masih jauh lebih kecil, sehingga beberapa konsesi tersebut perlu dipertimbangkan kembali, dan Tiongkok harus dapat mengkalibrasi ulang posisinya di dunia," tutur dia.

"Ini tidak mudah bagi kedua belah pihak, tapi saya pikir itu sangat penting untuk dilakukan, karena dunia tidak dapat membiarkan konflik antara Tiongkok dan seluruh dunia, dan khususnya antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS)," imbuh dia.

Jawaban PM Lee itu diungkapkan ketika pembawa acara dariCCTVmenanyakan peran apa yang dapat dimainkan Singapura dalam meningkatkan kawasan perdagangan bebas Tiongkok-Asean.

PM Lee juga mengatakan bahwa Singapura sebagai salah satu dari 10 negara anggota Asean yang terkecil, memiliki konsepsi sederhana tentang perannya dalam pengelompokan tersebut. "Tapi kami akan berpartisipasi sepenuhnya dan mencoba membantunya untuk maju," ucap PM Lee.

Tetapi kerja sama ekonomi antara Asean dan Tiongkok juga bergantung pada keseluruhan hubungan, kata dia. Ada masalah politik dan keamanan antara kedua pihak, dan masalah yang perlu diselesaikan.

"Semakin banyak kemajuan yang dapat kita buat untuk mengatasi masalah ini, saya pikir semakin mudah bagi kita untuk membuat kemajuan lebih lanjut dalam kerja sama ekonomi," kata PM Singapura itu.

Stabilkan Hubungan

PM Lee juga ditanya tentang visinya untuk hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Kedua negara bergumul tentang perdagangan, teknologi, dan Taiwan.

"Saya pikir Anda harus mengambil langkah demi langkah, dan menstabilkan hubungan dan kemudian secara bertahap membangun kepercayaan, dan secara bertahap mencoba untuk maju," kata dia.

Merujuk pertemuan November di Bali antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan Presiden AS, Joe Biden, PM Lee berharap kepemimpinan kedua negara dapat membangun kontak dan situasi agar secara keseluruhan dapat stabil. "Dan kemudian, secara bertahap, Anda dapat meningkatkan berbagai hal. Tapi itu akan memakan waktu. Itu tidak mudah dan ada tekanan politik di kedua sisi," tutur PM Lee.

Hubungan tegang antara AS dan Tiongkok saat ini berarti tidak mudah bagi keduanya untuk bekerja sama, bahkan ketika ada peluang, seperti dalam kerja sama pandemi atau perubahan iklim, pungkas dia.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top