![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
PM Inggris Siap Kirim Pasukan ke Ukraina Jika Diperlukan
PM Inggris Keir Starmer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjabat tangan setelah penandatanganan di Kyiv, pada 16 Januari 2025.
Foto: CNA/ReutersLONDON - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Minggu (16/2) mengatakan siap mengirim pasukan ke Ukraina jika diperlukan untuk menjamin keamanan Inggris dan Eropa.
Inggris memainkan peran utama dalam mendukung Kyiv dalam perang melawan Russia yang "juga berarti siap dan bersedia berkontribusi pada jaminan keamanan bagi Ukraina dengan menempatkan pasukan kami sendiri di lapangan jika perlu," tulis Starmer di Daily Telegraph.
"Saya tidak mengatakannya dengan enteng," imbuh Starmer. Dia merasakan "tanggung jawab yang amat besar yang muncul akibat potensi menempatkan prajurit pria dan wanita Inggris dalam bahaya.
"Namun peran apa pun dalam membantu menjamin keamanan Ukraina berarti membantu menjamin keamanan benua kita, dan keamanan negara ini."
Starmer mengkonfirmasi akan bergabung dalam pertemuan tingkat tinggi yang akan diadakan di Paris pada hari Senin (17/2) untuk membahas meningkatnya kekhawatiran atas upaya AS untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Ia juga mengatakan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump "dalam beberapa hari mendatang". Ia menambahkan Inggris memiliki "peran unik" untuk dimainkan dalam memastikan Eropa dan Amerika Serikat bekerja sama secara erat.
"Dukungan AS akan tetap penting dan jaminan keamanan AS sangat penting untuk perdamaian abadi, karena hanya AS yang dapat menghalangi Putin untuk menyerang lagi," kata Starmer, merujuk pada Presiden Russia Vladimir Putin.
Kepala pemerintahan Jerman, Inggris, Italia, Polandia, Spanyol, Belanda, dan Denmark diperkirakan akan hadir dalam pertemuan menjelang ulang tahun ketiga invasi Russia ke Ukraina pada tanggal 24 Februari.
Negara-negara Eropa khawatir jika Ukraina dipaksa melakukan kesepakatan buruk oleh Washington, maka Putin akan mengklaim kemenangan dan benua itu akan bergantung pada Moskow yang semakin berani.
"Kita tengah menghadapi momen yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi bagi keamanan kolektif benua kita," Starmer memperingatkan dalam artikelnya yang diterbitkan Minggu malam.
"Ini bukan hanya pertanyaan tentang masa depan Ukraina – ini adalah masalah eksistensial bagi Eropa secara keseluruhan."
Berita Trending
- 1 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 2 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
- 5 Danantara Harus Bisa Membiayai Percepatan Pensiun Dini PLTU
Berita Terkini
-
Presiden Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah di Istana Kepresidenan
-
Australia dan Papua Nugini Sepakati Perjanjian Pertahanan
-
Gandeng Universitas Halu Oleo Kendari, BNI Perkuat Layanan Digital Lewat Program Campus Financial Ecosystem
-
Hasto Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa sebagai Tersangka
-
Rupiah Kamis Pagi Melemah Jadi Rp16.353 per Dollar AS