Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengendalian Covid-19

PM Boris Johnson Tetapkan Inggris "Lockdown" Nasional

Foto : JUSTIN TALLIS/AFP

PEMBATASAN PENUH I Para penumpang tiba di Stasiun Waterloo pada jam sibuk pagi hari ketika Inggris memasuki pembatasan penuh atau lockdown nasional di London, Selasa (5/1).

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akhirnya menerapkan pembatasan penuh atau lockdown nasional Covid-19. Keputusan itu diambil setelah terjadi peningkatan drastis jumlah kasus Covid-19, diikuti dengan munculnya varian baru virus.

Johnson mengatakan bahwa lockdown juga dilakukan untuk memastikan sistem kesehatan nasional Inggris tidak kolaps.

"Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrem, jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak, bersama-sama, untuk mengendalikan varian baru ini sementara vaksin kita luncurkan. Oleh karena itu, kami harus melakukan penguncian nasional," ujar Johnson, Selasa (5/1)

Penerapan lockdown nasional kali ini tidak jauh berbeda dengan lockdown tahun lalu. Misalnya, semua sekolah akan ditutup, kecuali untuk anak dari pekerja esensial atau anak berkebutuhan. Johnson memastikan bakal ada penyesuaian untuk pelaksanaan ujian nasional mengingat kecil kemungkinan bakal bisa terlaksana sesuai jadwal.

Contoh lain, warga juga diimbau untuk tetap berada di rumah, kecuali perlu keluar untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak. Kebutuhan mendesak di sini meliputi belanja bahan pokok, olahraga, pergi berobat, dan juga bekerja untuk sektor esensial.

"Warga diperbolehkan untuk meninggalkan rumah untuk menghindari kekerasan dalam rumah tangga juga," ujar Johnson.

Perbedaan lockdown kali ini dengan yang dahulu ada pada perjalanan internasional, event olahraga, dan tempat ibadah. Perjalanan internasional diperbolehkan kali ini, namun hanya yang berkaitan dengan pekerjaan dan berizin khusus. Tapi mengingat beberapa negara masih menutup pintu untuk Inggris, karena beredarnya varian baru Covid-19, kecil kemungkinan warga bisa pergi dengan leluasa.

Selanjutnya, untuk event olahraga, hanya event elite yang diperbolehkan berlangsung. Dengan kata lain, event-event lokal akan dilarang hingga lockdown usai.

Hingga Pertengahan Februari

Sementara itu, untuk tempat ibadah, tetap diperbolehkan beroperasi selama protokol kesehatan dan pembatasan sosial diberlakukan.

Boris Johnson memperkirakan lockdown akan berlangsung hingga pertengahan Februari. "Penguncian dapat berlaku hingga pertengahan Februari, untuk memangkas tingkat infeksi spiral virus korona. Tindakan yang mencakup penutupan sekolah dasar dan menengah akan mulai berlaku Rabu," katanya.

Saat berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 2,7 juta kasus positif dan 75 ribu kematian. Johnson mengatakan hampir 27.000 orang yang berstatus positif berada di rumah sakit, 40 persen lebih banyak daripada puncak gelombang pertama wabah pada April tahun lalu. Sedangkan pada Selasa lalu, lebih dari 80.000 orang dinyatakan positif hanya dalam 24 jam.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top