Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PM Anwar: Tidak Ada Kekuatan Besar yang Bisa Mendikte Malaysia

Foto : CNA/Facebook/Anwar Ibrahim

PM Malaysian Prime Minister Anwar Ibrahim menyampaikan pidato di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok pada 31 Maret 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Jumat (31/3) bahwa negara Asia Tenggara tidak akan membiarkan kekuatan besar mendikte keputusan dan arah masa depannya.

"Tidak ada yang perlu mendikte kami. Sebagai bangsa yang bebas dan mandiri, kami akan memutuskan apa yang terbaik untuk kami," kata Anwar seperti dikutip Bernama pada hari ketiga kunjungan resminya ke Tiongkok.

"Dan kami memutuskan berdasarkan nilai dan prinsip inti, yang memastikan bahwa kami memiliki tata kelola dan kebijakan yang baik yang akan bermanfaat bagi negara dan rakyat."

Dia menambahkan, "Kita juga harus mempertahankan posisi ini di ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) karena ASEAN didirikan sebagai zona bebas dan netral."

Anwar menanggapi pertanyaan tentang persaingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam kuliah umum di Universitas Tsinghua yang terkenal di Beijing, setelah kehadirannya di Forum Boao untuk Asia (BFA) di Hainan.

Diresmikan pada 2001, BFA bertujuan untuk mempromosikan pembangunan bersama melalui integrasi ekonomi regional.

Tentang hubungan Malaysia dengan Tiongkok, Anwar dilaporkan mengatakan bahwa Malaysia tidak melihat Tiongkok sebagai pesaing atau ancaman, bahkan jika ada ketidaksepakatan antara kedua negara.

"Karena tidak ada ancaman langsung dari Tiongkok, kami senang menjadi tetangga yang baik, teman, dan mendapat manfaat dari kesuksesan mereka," katanya.

Ia menambahkan bahwa Malaysia ingin membangun hubungan yang sangat baik dengan semua negara, termasuk Tiongkok dan AS.

Tiongkok dan AS, kata Anwar, juga harus memahami bahwa dinamika diplomasi internasional saat ini telah berubah dan bahwa konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung mempengaruhi seluruh dunia.

"Masa penjajahan dan imperialisme baru telah berlalu.Tidak ada negara yang bisa mendikte (lainnya).Orang ingin menegaskan kemerdekaan mereka dan memutuskan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan negara mereka," katanya, menurut Bernama.

Ini adalah kunjungan pertama Anwar ke Tiongkok sebagai perdana menteri Malaysia. Keikutsertaannya dalam BFA bertepatan dengan peringatan 10 tahun peningkatan Kemitraan Strategis Komprehensif Malaysia-Tiongkok sejak 2013 yang berupaya memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top