Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 08 Agu 2018, 01:01 WIB

PLTA Batang Toru, Pacu Investasi Kawasan Sumatera

Foto: istimewa

JAKARTA - Investasi pembangunan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) akan memasok sumber energi listrik bagi pembangunan wilayah dan pengembangan investasi regional. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 MegaWatt (MW) di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, sebagai bagian Proyek Strategis Nasional 35.000 MW diharapkan bisa memacu realisasi investasi di Sumatera Utara dan Sumatera.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Firmandez, di Jakarta, Selasa (7/8) mengatakan, PLTA Batang Toru akan meningkatkan pasokan listrik yang sangat dibutuhkan dunia usaha di Sumatera selama ini. Jaminan pasokan listrik akan membuat sektor riil bergairah sehingga investasi pun bisa meningkat dan perekonomian daerah akan tumbuh lebih cepat lagi.

"Perekonomian akan tumbuh positif. Tidak hanya di Sumut dan Aceh, bila proyek ini sudah selesai, saya optimistis investasi di Pulau Sumatera pun akan tumbuh," kata Firmandez, yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh itu.

Melihat besarnya kapasitas listrik yang diproduksi, Firmandez yakin PLTA Batang Toru memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Sumatera. Sebab, kata dia, persoalan utama sektor usaha di Sumatera disebabkan krisis listrik. Sementara investasi tidak bisa dipisahkan dengan ketersediaan energi.

"Investasi itu berbading lurus dengan kesiapan kemandirian energi. Dengan sistem interkoneksi antarprovinsi seperti sekarang ini, saya yakin PLTA ini sangat membantu mempercepat investasi di Sumatera," kata Firmandez, yang juga anggota Komisi VI DPR.

PLTA Batang Toru bagian dari Proyek Strategis Nasional Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa. Proyek ini menggunakan EBTyang menjadi perhatian utama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla berkaitan mengantisipasi perubahan iklim.

Sangat efisien

Proyek ini pembangkit EBT yang ditargetkan beroperasi 2022. Pembangkit berteknologi canggih ini didesain irit lahan dengan hanya memanfaatkan badan sungai seluas 24 Hektare (Ha) dan lahan tambahan di lereng yang sangat curam seluas 66 Ha sebagai kolam harian untuk menampung air.

Air kolam harian tersebut akan dicurahkan melalui terowongan bawah tanah menggerakkan turbin yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 510 MW.

sdk/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.