Pj. Gubernur Adhy Luncurkan Layanan Konsultasi Ekspor untuk UKM Jatim
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, meninjau produk UKM usai peluncuran layanan konsultasi ekspor, pusat kurasi indag serta gallery indag yang di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur di Kantor Disperindag Jatim, Surabaya, Sen
Foto: Koran Jakarta/SelocahyoSURABAYA - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, meluncurkan layanan konsultasi ekspor, pusat kurasi indag serta gallery indag yang di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur di Kantor Disperindag Jatim, Surabaya, Senin (11/11).
Tiga layanan ini menjadi wujud inovasi Jawa Timur di sektor perindustrian dan perdagangan khususnya untuk Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Melalui layanan ini, Pemprov Jatim memberikan ruang bagi pelaku bagi IKM untuk melakukan kurasi agar produk-produknya memiliki kualitas dengan standar ekspor sehingga lebih banyak dari UKM yang naik kelas dan ekspansi ke pasar dunia.
"Jadi targetnya UKM untuk bisa ikut coaching clinicnya kemudian _business matchingnya dengan DPMPTSP, maka kita akan tahu persis kalau ada transaksi yang bagus dan ini bisa untuk usaha ekspor," kata Adhy.
Pj. Gubernur Jatim ini menyampaikan bahwa layanan konsultasi ekspor hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk lokal Jawa Timur di pasar global. Layanan ini juga merupakan media yang memberikan kemudahan bagi pelaku UKM dalam mempersiapkan proses ekspor.
"Akan semakin banyak pelaku UKM yang memiliki produk unggulan dan bisa naik kelas serta mampu bersaing di pasar global," katanya.
Sementara pusat kurasi indag hadir sebagai fasilitas bagi para pelaku UKM untuk meningkatkan mutu dan daya saing produknya. Pasalnya dengan kurasi yang baik, produk-produk UKM akan memiliki kualitas lebih baik dan berdaya saing.
"Ini sangat penting, harus memenuhi standar kualitas dan juga karakter kemudian kapasitas dan setelah itu adalah kita bisa bantu akseskan dengan yang mana yang paling cocok, di negara mana," ujarnya.
"Saya yakin produk-produk UKM dan IKM kita akan semakin diminati, baik di pasar domestik maupun luar negeri," imbuhnya.
Ia menuturkan dalam sehari pusat kurasi ini bisa menerima lebih dari 50 UKM dan IKM yang meminta agar produknya dikurasi. Dirinya menyambut baik hal tersebut.
"Ini menunjukkan bahwa produk yang dibuat kemudian dikurasi ini betul-betul bermanfaat untuk mereka bisa terbang atau naik kelas ke level lebih tinggi," ucapnya.
Sedangkan gallery indag bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Jawa Timur. Adhy berharap gallery indah tidak hanya sekadar men _display_ tetapi juga mampu memasarkan produk-produk unggulan tersebut.
"Kami memang memerintahkan pak Kadis untuk memperbaiki galeri termasuk galeri dekranasda, karena ini menjadi best practice_ nya, produk-produknya harus update, harus bisa memasarkan," ungkapnya.
Adhy menyampaikan bahwa salah satu faktor pendorong ekonomi Jawa Timur adalah nilai ekspor. Nilai ekspor Jawa Timur pada bulan september 2024 mencapai usd 2,16 miliar, naik sebesar 14,95% dibandingkan september 2023.
Ekspor non migas juga memegang peranan penting sebagai kontributor utama terhadap total capaian kinerja ekspor Jawa Timur. Sektor yang mendominasi ekspor Jawa Timur pada September 2024 adalah produk industri pengolahan sebesar 91,8%.
"Peluang kita adalah untuk meningkatkan ekspor non migas, salah satunya urusan industri hasil-hasil produk IKM ini lah yang paling bisa berkontribusi, kecil tapi pasarnya luas, dengan jaringan kita _buyer-buyer_ luar negeri maka yang kita lakukan harus betul-betul detail ya," terangnya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
- 2 Semoga Hasilkan Aksi Nyata, Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 Akan Dimulai di Azerbaijan
- 3 Kepala OIKN Sudah Dilantik, DPR Harap Pembangunan IKN Lebih Cepat
- 4 Keren! Petugas Transjakarta Tampil Beda di Hari Pahlawan
- 5 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar