Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pilpres AS, Pejabat Lebih Khawatir Soal Logistik Ketimbang Peretasan

Foto : ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyapa pendukungnya saat kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat di Greenville, North Carolina, pada Juli 2019 lalu

A   A   A   Pengaturan Font

SAN FRANCISCO - Kebalikan dari beberapa tahun lalu, banyak pejabat yang mengawasi teknologi pemilu Amerika Serikat (AS) dan para pakar keamanan di luar pemerintah saat ini kurang merasa khawatir terjadinya peretasan dalam pemilu November dibandingkan dengan terjadinya disinformasi dan masalah logistik seperti kurangnya petugas pemungutan suara dan penurunan pada layanan pos AS.

Meski sistem pemungutan suara yang sarat komputerisasi dapat diretas, dan sebagian tak terdeteksi, makin bertambah negara bagian menjauh dari pemberian suara nirkertas dan makin bertambah vendor mendengar peringatan atas cacat perangkat lunak, para spesialis berpengalaman mengatakan pada konferensi keamanan tahunan Black Hat dan Def Con pekan ini.

"Kami akhirnya tahu bagaimana melaksanakan ini (pemungutan suara lewat internet) dengan baik," profesor Universitas Georgetown Matt Blaze mengatakan dalam pidato kunci pada konferensi itu, yang dilaksanakan secara daring akibat pandemi, Jumat (7/8).

Lagi pula jumlah keputusan hukum yang lengkap dan beragam versi perangkat lunak akan membuat kecurangan yang berdampak nasional jadi tak praktis, kata para pejabat.

Pada Jumat, kepala kontraintelijen AS William Evanina, mengatakan secara terbuka bahwa saat Russia, Tiongkok dan Iran mungkin semua beraksi untuk mencampuri pemilu itu, perubahan pemungutan suara yang substansial berada dalam risiko rendah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top