Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyebaran Berita Bohong

Pilar Sosial Sepakat Menolak Hoaks

Foto : ISTIMEWA

TOLAK HOAKS | Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga dari kiri) didampingi Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin usai menghadiri acara “Peningkatan Peran Serta Masyarakat Sebagai Mitra Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional”, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/02). Pilar Sosial sepakat menolak hoaks.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, meminta pilar sosial proaktif memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang mana informasi yang benar dan mana kurang tepat atau bohong (hoaks).

"Kami sangat mengapresiasi deklarasi anti hoaks yang secara simbolik sudah dideklarasikan oleh perwakilan pilar-pilar sosial. Mereka sepakat menolak hoaks," kata Mensos dalam keterangan resminya usai acara "Peningkatan Peran Serta Masyarakat sebagai Mitra Pemerintah dalam Pembangunan Nasional," di Medan, Sumatera Utama, Kamis (14/2).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan pilar-pilar sosial, yakni Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dengan total peserta sebanyak 536 orang.

"Sebagai ujung tombak di tengah-tengah masyarakat, tentu peran pilar-pilar sosial ini sangat penting dan strategis. Maka saya meminta TKSK, PSM, dan Karang Taruna agar memberi penjelasan kepada masyarakat," kata Mensos.

Ia mengingatkan penyebaran berita bohong atau hoaks di tengah masyarakat sangat bahaya. Berita bohong potensial menambah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Ia menambahkan, hoaks bisa membuat elemen-elemen dalam masyarakat bingung mana berita yang benar dan mana yang salah. "Apalagi di era Revolusi Industri 4.0 ini, informasi bergerak dengan cepat melalui gadget, sehingga bila berita yang kurang pas beredar, bisa menciptakan masalah sosial," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Mensos juga mengajak pilar-pilar sosial memperkuat kemitraan dengan pemerintah pusat maupun daerah, sejalan dengan makin kompleksitasnya dinamika sosial.

"Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Kemitraan yang kuat dan strategis antara pemerintah dan masyarakat, perlu dijalin untuk mendukung pembangunan nasional," katanya.

Menurutnya, pilar sosial juga sangat dibutuhkan kontribusinya dalam penanganan masalah bencana, yang kerap terjadi tanpa diduga. "Bila itu terjadi, maka kita senantiasa harus dalam kondisi siap," kata Mensos.

Menurut Mensos, tantangan-tantangan itu perlu untuk dihadapi secara bersama-sama. Untuk itu, ia mengajak para relawan, pilar-pilar sosial, seperti TKSK, Karang Taruna, PSM, aktivis sosial dan para relawan dalam beragam bentuknya untuk merapatkan barisan.

Tingkatkan Partisipasi

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Pepen Nazaruddin, menyatakan tujuan kegiatan tersebut antara lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan nasional melalui kegiatan peningkatan kapasitas Pilar-Pilar Sosial dan Restorasi Sosial.

Selain itu, juga meningkatkan pengetahuan pilar-pilar sosial sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional, meningkatkan kapasitas pilar sosial dalam melaksanakan peran sebagai mitra pemerintah, dan meningkatkan pemahaman pilar sosial terhadap niai-nilai kesetiakawanan sosial dan restorasi sosial. "Kegiatan ini merupakan pertemuan yang sangat strategis," kata Pepen.eko/E-3

Komentar

Komentar
()

Top