![Piknik Beda, Retret di Bukit Doa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpf2w2qx_resized.jpg)
Piknik Beda, Retret di Bukit Doa
![Piknik Beda, Retret di Bukit Doa](https://koran-jakarta.com/images/article/phpf2w2qx_resized.jpg)
Setelah itu dapat menikmati berbagai suduhan di kedai yang ada di bagian belakang "Gereja Ayam". Ada kopi, teh, dilengkapi berbagai camilan tradisional, seperti singkong rebus dan goreng. Malahan tiket masuk bisa ditukar singkong goreng. "Kalau hari biasa, wisatawan yang datang sekitar 200-an. Pada akhir pekan bisa mencapai 500. Pas Lebaran kemarin lebih dari 1.000 pengunjung," kata seorang penjaga kedai, Ita.
Menurutnya, saat ini "Gereja Ayam" masih dikelola Daniel sebagai pemilik. "Dia juga mengelola panti untuk berbagai rehabilitasi, seperti korban narkoba dan kejiwaan," tambah Ita. Sungguh asyik duduk di bagian pinggir dengan memandang keindahan gunung sambil menyedu kopi atau teh.
Setelah selesai menikmati kopi dan puas memandangi keindahan alam, turis bisa berkeliling ke bagian-bagian dalam "Gereja." Di bagian tengah ada semacam aula yang besar. Di belakang aula lalu ke bawah merupakan ruang-ruang doa berukuran kecil dengan suasana tenang. Ada juga "Wall of Hope" tempat para pengunjung menempelkan kertas akan harapan-harapan dalam hidup. Kemudian tour selanjutnya, pengunjung akan menemukan ruang-ruang doa dari keenam agama yang diakui di Indonesia.
Di bagian depan, pelancong bisa menuju puncak (crown/mahkota duri penyaliban Yesus). Sebelum sampai puncak, turis akan melewati beberapa tingkat. Di tiap tingkat banyak diorama foto-foto pemandangan alam, gunung-gunung atau candi-candi yang bagus.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya