Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 25 Okt 2017, 01:00 WIB

PGN-Pertagas Realisasikan Pipa Transmisi 67 Km

Foto: istimewa

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama PT Pertamina Gas (Pertagas) segera merealisasikan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai di Riau sepanjang 67 kilometer (km). Sebagai komitmen ketepatan waktu penyaluran gas ke penguna di wilayah Dumai, rencananya proses peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dimulai pada bulan depan.

"Awal November PGN memulai pengerjaan proyek pipa transmisi gas bumi dari Duri ke Dumai sepanjang 67 Km. Pembangunan proyek ini diperkirakan memakan waktu 12 bulan. Target kami 1 Oktober 2018 tahun depan sudah mengalir ke pelanggan PGN di Dumai," ungkap Direktur Komersial PGN, Danny Praditya di Jakarta, (24/10).

Menurut Danny, pembangunan pipa transmisi ini bisa segera dilaksanakan karena proses pembebasan lahan sudah hampir selesai. Apalagi, pembangunan ruas pipa Duri-Dumai ini akan menggunakan lahan jalur tol Pekanbaru-Dumai. PGN bersinergi dengan PT Hutama Karya sebagai pihak yang membangun tol itu.

Selain urusan lahan, urusan perizinan sudah tidak ada masalah. PGN mengantongi seluruh izin yang diperlukan seperti izin prinsip dari pemerintah wilayah dan izin lingkungan dan perizinan lainnya.

Proyek pembangunan pipa gas transmisi Duri-Dumai merupakan kerja sama BUMN antara PGN dengan PT. Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT. Pertamina Gas. Kerja sama ini merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 4975 K/12/MEM/2016. Pada Juni lalu, kedua BUMN ini telah menandatangani Head of Agreement (HoA).

Rencananya PGN dan Pertamina akan membangun pipa transmisi sepanjang 67 km. Besaran investasi yang bakal dikucurkan mencapai 76 juta dollar AS atau setara 1,02 triliun rupiah (kurs Rp 13.500).

Dana pembangunan pipa bersumber dari kas internal masing-masing perusahaan. Sesuai porsi kepemilikan, PGN akan mendapat porsi 40 persen, sementara Pertamina mendapat 60 persen.

Gas yang akan dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).

Total pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Gas tersebut akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, industri petrokimia, dan kebutuhan operasional kilang Dumai Pertamina.

Kembangkan Infrastruktur

Tidak hanya di Dumai, saat ini PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km. PGN juga masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.ers/E-10

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.