Petuah Kepala BKKBN, Menikah Pun Perlu Berlandaskan Toleransi
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa pernikahan yang sehat dan baik adalah yang dibangun dengan berlandaskan pengertian dan toleransi.
"Toleransi ini akan menjadi luar biasa karena secara total, misal kalau cuma teman di kampus itu toleransinya hanya saat di kampus saja. Tapi kalau toleransi di rumah, itu 24 jam dan di semua sudut rumah anda bersama pasangan anda," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (20/12).
Menanggapi pernyataan generasi milenial yang memiliki rasa takut terhadap sulitnya kehidupan setelah menikah, Hasto menuturkan bahwa pernikahan adalah sebuah cara untuk menyatukan kedua individu yang berbeda dari berbagai aspeknya.
Menurut dia, dibutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk terus belajar memahami sisi dan sifat pasangan satu sama lainnya, baik dalam mengasuh sesama maupun membangun satu misi yang dituju bersama.
"Menurut saya, kalau seandainya ada orang yang mau menikah belum punya niat yang kuat, untuk bisa memaklumi kehadiran orang lain di tengah kehidupannya itu memang akan terasa berat ke depannya," kata Hasto.
Ia mengatakan para remaja atau dewasa muda untuk tidak khawatir menjalankan pernikahan di masa depannya. Sebab, pernikahan merupakan salah satu perintah agama yang membawa banyak kebaikan bagi seseorang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Kris Kaban
Komentar
()Muat lainnya