Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petuah Kepala BKKBN, Menikah Pun Perlu Berlandaskan Toleransi

Foto : antara

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

A   A   A   Pengaturan Font

Pernikahan yang dibangun dengan toleransi dan rasa saling mengerti, kata dia, akan menghindarkan keretakan dalam rumah tangga yang disebabkan oleh pertikaian kecil berkelanjutan yang akan berdampak pada kekerasan rumah tangga ataupun perceraian.
Meski demikian, harus tetap disesuaikan dengan usia idealnya yakni 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Hal itu bertujuan untuk membangun keluarga yang matang secara fisik dan batin, terutama perempuan yang harus mengalami kehamilan dan butuh tenaga lebih bagi dirinya dan janin yang dikandungnya.

"Kalau keyakinan itu terjadi mestinya akan diterima dengan bahagia dan senang, karena keluarga bukan hanya ikatan emosional seks tetapi keluarga juga ikatan emosional yang bersifat religius," ucapnya.

Hasto melanjutkan jika di Indonesia saat ini, pernikahan masih ditujukan untuk menghasilkan keturunan sesuai dengan kaidah agama. Hal itu karena sudah sifat alamiah manusia memiliki emosi seksual.

"Sebetulnya kata resesi seks itu adalah istilah yang tidak masuk akal. Sepanjang orang itu masih punya emosional seks, merekaakan melengkapi satu sama lain. Seharusnya maksudnya lebih cocok pada resesi kependudukan atau demografi, sehingga bisa kita terjemahkan sebagaizero growthatauminus growth," katanya.

Sebelumnya pada salah satu cuitan di media sosial, banyak warga yang membagikan pemikirannya terkait pernikahan. Adapun hal-hal yang dibicarakan berupa keinginan untuk menunda pernikahan, ketakutan atas kehidupan berumah tangga, dan beberapa trauma yang pernah dialami seseorang.


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top