Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petani Kudus Masih Kesulitan Berantas Hama Tikus

Foto : istimewa

pemberantasan tikus - Para petani membangun pagar antitikus di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Petani setempat lebih mengandalkan pemberantasan tikus dengan cara geropyokan.

A   A   A   Pengaturan Font

Hama tikus biasa menyerang tanaman padi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), terutama menjelang musim tanam. Meskipun serangan hama tikus tersebut sudah sering dialami petani setiap memasuki musim tanam, kenyataannya serangan hewan pengerat tersebut selalu muncul setiap musim tanam.

Setiap tahun, petani selalu memberantas dengan cara yang hampir sama, yakni dengan cara geropyokan hingga pemberantasan dengan pestisida. Hanya saja, pemberantasan dengan pestisida kurang membuahkan hasil yang maksimal. Petani lebih mengandalkan pemberantasan dengan cara geropyokan.

Pemberantasan dengan geropyokan tersebut juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus yang mencanangkan geropyokan tikus secara serempak di Kudus pada tahun 2010 untuk mencegah terjadinya serangan hama pengerat batang tersebut pada musim tanam I.

Namun, pencanangan tersebut belum membuahkan hasil signifikan dalam mengurangi populasi hewan pengerat tersebut setiap memasuki musim panen, karena semangat petani dalam melakukan geropyokan juga kurang gigih. Hal itu terlihat dari serangan yang sering terjadi hingga memunculkan niat petani dalam menghindari serangan hama tikus dengan membangun pagar di areal persawahan meskipun biayanya cukup mahal.

"Hasilnya memang menggembirakan karena tikus yang hendak menyerang tanaman padi terhalang pagar yang terbuat dari seng. Cara ini hanya bisa dilakukan oleh petani yang memiliki modal besar," kata Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kudus, Hadi Sucahyono, di Kudus, baru-baru ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top