Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teknologi Aviasi

Pesawat Layang untuk Transportasi Kargo Berbiaya Rendah

Foto : afp/ Aerolan
A   A   A   Pengaturan Font

Yang terakhir ini akan memerlukan beberapa perselisihan peraturan, tetapi menurutBloomberg, Aerolane yakin pesawat itu tidak boleh diperlakukan jauh berbeda oleh The Federal Aviation Administration (FAA) dibandingkan pesawat layang rekreasi biasa.

Aerolane sejauh ini telah menerbangkan dua prototipe yang disebutautomated tow cargo glider. Yang pertama adalah Virus Pipistrel seberat 1.000 pon yang telah dikonversi dan yang kedua adalah pesawat pendorong Velocity SE canard, yang juga telah dikonversi untuk tugas ini. Keduanya menjalankan sistem autopilot milik Aerolane yang dirancang khusus untuk melayang berselancar di pusaran udara dengan efisien.

Keduanya masih memiliki mesin di dalamnya, namun Aerolane bekerja sama dengan FAA untuk mendapatkan izin mulai membuat pesawat tanpapowertrainyang menggunakan bahan ringan. Pada saat ini, mereka akan membangun pesawat layang kargo seberat 3 ton dan kemudian versi 10 ton.

Perusahaan telah mengumpulkan dana awal sekitar 11,5 juta dollar AS untuk memulai proyek ini. Selain itu juga telah menetapkan target tahun 2025 untuk ketersediaan awal dari pesawat layang tersebut di pasaran.

Perusahaan ini belum memiliki pelanggan awal yang mendaftar, namun setelah prototipe khusus mereka dijadikan patokan, gagasan tentang kecepatan udara dibandingkan kecepatan darat bisa membuat operasi pengangkutan tertarik, bahkan jika pesawat layang derek ini pasti beroperasi, akan membuat terperangah di mana pun pesawat ini lepas landas atau mendarat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top