Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lalu Lintas Valas

Perusahaan Pembayaran Asing Harus Pakai Rupiah

Foto : ANTARA/SIGID KURNIAWAN

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara

A   A   A   Pengaturan Font

Pada kesempatan berbeda, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada 2019 didasarkan pada situasi pasar keuangan yang diprediksi lebih terkontrol pada tahun depan.

"Kami perkirakan situasi pasar keuangan pada 2019 lebih controllable (terkendali), sehingga kami memberikan proyeksi APBN 14.300 sampai 14.700 rupiah," ujar Mirza saat rapat kerja membahas asumsi dasar makro RAPBN 2019 di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Mirza menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan oleh BI akan terjadi dari level 2 persen menjadi 3,25 persen, gejolak yang terjadi di global tidak akan sebesar saat suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) naik dari 0,25 persen menjadi 2 persen.

Selain itu, rencana Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada 2019, juga tidak akan banyak berpengaruh terhadap negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Terkait sinyal dari ECB kapan akan kurangi likuiditasnya, pasar perkirakan Eropa mulai naikkan suku bunga di semester kedua 2019. Tapi berdasarkan pengalaman, kenaikan suku bunga AS lebih berpengaruh terhadap emerging markets dibandingkan policy dari ECB atau Bank of Japan. Melihat hal tersebut, kenaikan suku bunga AS dari 2 ke 3,25 diharapkan lebih controllable," jelas Mirza.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top