Perusahaan Energi India Resmikan PLTS 400 MW di Rajasthan
Foto: IstimewaPerusahaan energi terbarukan India, ReNew Energy Global Plc (NASDAQ: RNW), meresmikan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 400 MW di distrik Jaisalmer, Rajasthan, dalam sebuah acara yang diselenggarakan minggu lalu.
Pembangkit listrik ini merupakan bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 600 MW yang mendapatkan keuntungan dari perjanjian jual beli listrik (PPA) selama 25 tahun dengan Solar Energy Corporation of India Limited (SECI). Tarif di bawah PPA ditetapkan sebesar 2,18 Rupee India atau setara 0,026 dolar AS atau 0,024 Euro per kilowatt-jam, menurut ReNew.
Pada ukuran penuh, pembangkit listrik berkapasitas 600 MW ini akan tersebar di lahan seluas 2.000 hektar (809,4 ha), yang mencakup beberapa desa di daerah Pokran dan Bhaniyana. Kompleks ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 1.331 juta unit listrik setiap tahunnya. Sisa 200 MW lainnya akan mulai berproduksi pada bulan Oktober, menurut siaran pers tersebut.
Pendiri dan CEO ReNew, Sumant Sinha mengaku senang proyek tersebut berhasil selesai dalam waktu yang singkat. Ia menambahkan, perusahaannya berkomitmen penuh untuk mengembangkan energi terbarukan.
"Saya bangga bahwa kami dapat menyelesaikan proyek ini dalam waktu yang singkat, cukup untuk memberi listrik kepada 300.000 rumah tangga. Saat ini, 4.000 MW dari kapasitas operasional ReNew sebesar sekitar 10GW terletak di Rajasthan dengan investasi lebih dari Rs 21.000 crore, termasuk fasilitas manufaktur modul surya sebesar 4 GW di Jaipur. Kami berkomitmen penuh terhadap Rajasthan dalam hal perluasan portofolio kami hingga 10 GW dalam beberapa tahun ke depan," kata dia, dikutip dari Renewables Now, Senin (29/7).
Sebagai informasi, sistem tenaga surya memiliki peran krusial dalam transisi energi global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks krisis perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi solusi utama untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon tinggi. Tenaga surya, yang berasal dari radiasi matahari yang melimpah dan gratis, menawarkan sumber energi yang bersih dan hampir tak terbatas.
Teknologi fotovoltaik yang semakin maju memungkinkan konversi sinar matahari menjadi listrik dengan efisiensi yang terus meningkat dan biaya yang semakin rendah. Implementasi sistem tenaga surya tidak hanya berdampak positif pada lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendukung kemandirian energi bagi negara-negara yang sebelumnya sangat bergantung pada impor energi. Selain itu, tenaga surya menciptakan peluang ekonomi baru melalui industri manufaktur panel surya dan instalasi yang menciptakan lapangan kerja hijau.
Dalam skala yang lebih luas, desentralisasi sistem energi melalui pemasangan panel surya di atap rumah dan bangunan komersial dapat meningkatkan ketahanan jaringan listrik dan mengurangi kerentanan terhadap gangguan pasokan energi. Oleh karena itu, investasi dalam tenaga surya tidak hanya merupakan langkah penting dalam mitigasi perubahan iklim, tetapi juga sebagai fondasi untuk masa depan yang lebih adil, stabil, dan berkelanjutan bagi seluruh umat manusia.
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 5 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
Berita Terkini
- Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Sudah Dua Kali Erupsi
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru
- Terus Meluas, Otoritas Victoria Keluarkan Perintah Evakuasi Akibat Kebakaran Semak
- Wamenhub Minta KCIC Siapkan Pengoperasian Stasiun Kereta Cepat Karawang