Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Anak Nasional

Perundungan di Dunia Pendidikan Masih Tinggi

Foto : ISTIMEWA

PERINGATAN HARI ANAK | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise (ketiga dari kanan) menghadiri acara Peringatan Hari Anak Nasional 2019, di Lapangan Karebosi, Makassar, Selasa (27/7). Yohana berpesan kepada seluruh anak Indonesia untuk menjadi generasi yang beradab dan menjunjung tinggi tata krama.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli menyisakan pekerjaan rumah bagi setiap pihak untuk melawan perundungan seiring tingginya angka bullying di dunia pendidikan. Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), selama 2018, korban perundungan 107 anak dan pelaku 127 anak.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, Selasa (23/7), mengatakan sejauh ini angka perundungan di lingkungan sekolah 2019 memang turun menjadi tujuh anak sebagai korban dan pelaku satu anak. "Angka ini dapat bertambah karena 2019 baru memasuki semester pertama," katanya.

Retno juga menyebut perundungan di media sosial juga banyak terjadi dengan 109 anak menjadi korban di 2018 dan pelaku 112 anak. Meski turun menjadi enam anak korban medsos dan 12 pelaku di tahun ini, kemungkinan angka lebih banyak terjadi di luar kasus yang dilaporkan.

"Pelaku kerap lebih banyak dari korban karena terkadang perundungan dilakukan secara berkelompok oleh pelaku," kata dia.

Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, menambahkan, perbuatan perundungan di dunia pendidikan tidak pernah bisa ditoleransi. Harus ada sistem yang baik di sekolah sehingga kasus-kasus bullying dapat dicegah terjadi.

Ia menyebutkan terdapat beberapa sekolah yang sudah memiliki sistem yang baik agar perundungan tidak tumbuh subur. Akan tetapi, beberapa sekolah lain masih kurang pengawasan sehingga praktik yang merugikan tumbuh kembang bagi anak itu terjadi.

"Hari Anak Nasional ini harus menjadi titik tolak perundungan tidak bisa ditoleransi. Jangan ada kekerasan dan setiap anak Indonesia harus bahagia," kata dia.

Kegiatan Positif

Secara terpisah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise dalam sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2019 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, berpesan kepada anak-anak Indonesia agar rajin belajar dan memanfaatkan waktu dengan baik untuk kegiatan-kegiatan yang positif.

"Jangan berdiam dengan gawai saja di kamar. Saya dulu tidak pernah menggunakan gawai, sekarang bisa menjadi profesor," katanya.

Yohana mengatakan, anak-anak adalah masa depan bangsa. Karena itu, orang tua harus mempersiapkan dan mendidik anak-anak. "Sebagai pemerintah kita harus memajukan anak karena mereka adalah tujuan kita," tambahnya.ruf/Ant/E-3

Penulis : Muhamad Ma'rup, Antara

Komentar

Komentar
()

Top