Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Tingkatkan Risiko Kebakaran Hutan Ekstrem Sebesar 25 Persen

Foto : Istimewa

Pesawat Canadair menjatuhkan bahan penghambat api pada tanaman yang terbakar, di Trapani, Pulau Sisilia, Italia, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Menurut sebuah penelitian di California yang diterbitkan di jurnal Nature, Rabu (30/8), perubahan iklim telah meningkatkan secara tajam risiko kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat, mendorong pembelajaran untuk pencegahan setelah bencana yang terjadi baru-baru ini di Kanada, Yunani, dan Hawaii.

Dikutip dari The Straits Times, studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Breakthrough Institute, sebuah pusat penelitian nirlaba, menemukan pemanasan yang disebabkan oleh manusia meningkatkan frekuensi kebakaran hutan "ekstrem" rata-rata sebesar 25 persen dibandingkan dengan era pra-industri.

Dengan meneliti serangkaian kebakaran pada 2003 hingga 2020, para peneliti menggunakan mesin pembelajaran untuk menganalisis hubungan antara suhu rata-rata yang lebih tinggi, kondisi yang lebih kering, dan kebakaran yang paling cepat menyebar, yaitu kebakaran yang membakar lebih dari 4.000 hektare per hari.

Dampak kebakaran karena perubahan iklim bervariasi. Pada kondisi tertentu yang sebagian kering, pemanasan global mendorong wilayah tersebut melampaui ambang batas utama, sehingga menyebabkan kebakaran ekstrem lebih mungkin terjadi. Dalam kondisi yang sangat kering, dampaknya lebih kecil.

"Ini berarti kita harus memberi perhatian paling dekat pada tempat dan waktu yang secara historis pernah mengalami kondisi di sisi lembab dari ambang batas ini, namun didorong melewati ambang batas tersebut ke sisi kering karena pemanasan latar belakang," penulis utama studi Patrick Brown.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top