Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perubahan Iklim Picu Makin Sering Salju Turun di Gurun

A   A   A   Pengaturan Font

Lirik lagu Snow on The Sahara dari Anggun seperti mengungkapkan ketidakmungkinan. Berharap agar salju turun di Sahara yang panas dan kering seperti sangat sulit.

Namun ternyata salju telah beberapa kali jatuh juga di Sahara. Pada Selasa (12/1) salju menyelimuti gurun sahara di wilayah Ain Sefra, Aljazair sebuah negara di sisi selatan Laut Tengah. Fotografer amatir Aljazair Karim Bouche Tata berhasil mengunggah peristiwa langka di akun Facebook pada Minggu (17/1) yang kemudian menjadi viral.

Tidak seperti biasanya wilayah Ain Sefra di barat laut Aljazair, tepat di luar kota Ain Sefra, dihiasi kristal es bergaris-garis sejauh mata memandang. Peristiwa ini bermula dari turunnya suhu pada hari sebelum mencapai minus 3 derajat Celcius.

Kota kecil Ain Sefra berada 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikelilingi Pegunungan Atlas yang membentang dari Aljazair hingga Maroko. Suhu di wilayah ini biasa turun pada Januari saat bumi utara mengalami musim dingin.

Suhu rata-rata di wilayah Sahara cukup panas yaitu antara 38-40 derajat Celcius. Bahkan pada musim panas suhunya bisa melonjak hingga 47 derajat Celcius. Pada siang hari, suhu pasir sangat tinggi dapat mencapai 80 derajat Celcius.

Suhu pasir 83,5 derajat Celcius pernah tercatat di Port Sudan. Di Adrar Mauritania suhu pasirnya pernah mencapai 72 derajat Celcius. Sementara itu di Borkou Chad yang berada di tengah-tengah Sahara suhu tanahnya bisa mencapai 75 derajat Celcius.

Karena suhunya yang tidak bersahabat, gurun yang membentang dari Laut Merah hingga samudera Atlantik ini dikenal miskin vegetasi. Wilayah seluas 8,6 juta km persegi melintas 12 negara: Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sahara Barat, Sudah dan Tunisia hanya dihuni sedikit penduduk.

Peristiwa yang terjadi pada Januari ini memang tidak biasa, tetapi pernah terjadi sebelumnya. Selama periode 42 tahun, telah empat kali salju turun di Ain Sefra yaitu pada 1979, 2016, dan 2018. Pada 2018 salju bahkan turun lebih lebat daripada tampilan Selasa (12/1).

Catatan Live Science, pada 2018 ketebalan salju mencapai 40 sentimeter. Yang lebih tebal lagi terjadi pada 2016. Saat itu salju mencapai ketebalan 1 meter di wilayah tertentu.

Di Sahara Utara seperti pegunungan Atlas di Maroko sebenarnya pemandangan salju lebih sering terjadi. Pegunungan Atlas yang cukup dekat Laut Tengah dengan ketinggiannya mencapai 4,167 mdpl salju turun lebih sering. Hujan salju cukup besar terjadi di Atlas menurut pantauan NASA terjadi pada 2005 dan 2012.

Peneliti yang mempelajari perubahan curah hujan di wilayah Sahara dari University of Maryland, Profesor Sumant Nigam, menjelaskan dalam seabad ini hujan banyak turun di wilayah Sahara yang dulunya sangat kering. Sebelumnya tercatat salju turun pada 1979, 2016, dan 2018.

Salju yang terjadi di wilayah sahara bisa muncul menurutnya karena perubahan iklim. "Ini merupakan kesimpulan kami khusus untuk Sahara, tetapi kemungkinan memiliki implikasi untuk gurun lainnya di dunia," ujar dia kepada New York Post. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top