
Pertumbuhan Kredit Sinyal Pemulihan Ekonomi

PERRY WARJIYO Gubernur Bank Indonesia - Secara keseluruhan, perkembangan intermediasi perbankan yang positif ini turut mendukung pemulihan ekonomi.
Sementara dari sisi permintaan, jelas Perry, kenaikan kredit/pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi dan konsumsi rumah tangga yang tetap baik. "Secara keseluruhan, perkembangan intermediasi perbankan yang positif ini turut mendukung pemulihan ekonomi," ungkap Perry.
Di sisi lain, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan tetap terjaga baik dari sisi permodalan maupun likuiditas.
Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio/CAR per posisi Oktober 2022 tetap tinggi sebesar 25,08 persen, sedangkan likuiditas perbankan pada November 2022 tetap terjaga didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,80 persen (yoy).
Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko tetap terkendali yang tecermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL pada Oktober 2022 yang tercatat 2,72 persen (bruto) dan 0,78 persen (neto).
Hasil simulasi bank sentral juga menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga. Ke depan, bank sentral akan terus memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam memitigasi berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya