Pertamina Dukung Dinas Perdagangan Kota Semarang Sidak Laundry Gunakan LPG 3 Kg
Pertamina dan Dinas Perdagangan Kota Semarang sidak sejumlah tempat usaha binatu, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (15/10).
Foto: istimewaSEMARANG - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) mendukung langkah Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk sidak beberapa usaha binatu (laundry) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (15/10).
Kegiatan sidak usaha ini juga dilakukan bersama Biro Perekonomian Kota Semarang, Dinas Metrologi Kota Semarang, Intel Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Kota Semarang,Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Kota Semarang, serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Pejabat Sementara Sales Branch Manager Semarang V Gas, Ardian Dominggo Wiryosukarno mengungkapkan, kunjungan inspeksi mendadak (sidak) dalam rangka mendukung Dinas Perdagangan Kota Semarang beserta instansi terkait adalah untuk memeriksa laundry yang masih menggunakan LPG 3 kilogram.
Karena sesuai surat edaran Dirjen Migas no B-2461/MG.05/DJM/2022, usaha yang dilarang membeli adalah restoran, hotel, peternakan, pertanian (di luar petani sasaran), tani tembakau, jasa las, batik, dan binatu (laundry).
"Usaha laundry sesuai dengan aturan tidak boleh menggunakan LPG 3 kg. Pada kesempatan kali ini, kami menemukan beberapa laundry yang masih menggunakan LPG 3 kg. Kami lakukan penukaran 2 tabung LPG 3 kgmenjadi 1 tabung Bright Gas dengan isi," kata Dominggo.
Menurtnya, usaha laundry sudah seharusnya menggunakan LPG Bright Gas karena LPG 3 kg bersubsidi untuk yang berhak. Selain itu, keunggulan menggunakan Bright Gas adalah lebih efisien untuk penggunaan laundry.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah mengungkapkan pihaknya menggandeng Pertamina Patra Niaga Regional JBT bersama pihak terkait untuk melakukan monitoring penggunaan LPG 3 kg di Kota Semarang.
Masih ditemukan beberapa laundry yang menggunakan LPG bersubsidi, padahal penggunaan LPG 3 kg bersubsidi sendiri sudah diatur peruntukannya.
"Dinas Perdagangan Kota Semarang beserta Pertamina dan tim terkait melakukan sidak dan himbauan kepada laundry yang masih menggunakan LPG 3 kg untuk menggunakan Bright Gas," kata dia.
Sidak dilakukan pada 5 usaha laundry di wilayah Kecamatan Tembalang dan mengunjungi 1 Pangkalan LPG 3 kg Rohadi.
Sementara itu, salah satu anggota Dewan Pertimbangan Hiswana Migas DPC Semarang, Bambang Soepriyanto mengungkapkan, pada sidak kali ini laundry yang masih menggunakan LPG 3 kg dilakukan penukaran tabung Bright Gas.
"Kami juga meninggalkan kontak agen kami kepada para laundry yang kami sidak hari ini agar bisa dengan membeli Bright Gas dengan mudah," tuturnya.
Sesuai Perpres 104/2007 & 38/2019, LPG 3 kg adalah untuk rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran (petani kecil), dan nelayan sasaran (nelayan kecil).
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Dishub DIY Imbau Wisatawan Jalan Kaki Masuk Malioboro Saat Libur Natal
- Data Hingga H-3 Natal, Sebanyak 835 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Gudang Ini Digerebek, Polda Riau Sita 2,6 Kg Sabu dan 6 Ribu Pil H5 untuk Malam Tahun Baru
- Gerak Cepat, Polda Sumut Musnahkan Ratusan Mesin Judi Elektronik
- Lensa Kontak Sekali Pakai untuk Usia 40 Tahun ke Atas Diluncurkan