Persaingan Sengit hingga Seri Terakhir
berbincang I Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia, Francesco Bagnaia (kanan) berbincang dengan pebalap Prima Pramac Racing asal Spanyol Jorge Martin usai sesi kualifikasi Grand Prix Malaysia MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang.
Foto: MOHD RASFAN / AFPPARIS - MotoGP kembali menyajikan akhir musim yang menegangkan saat Jorge Martin dan Francesco Bagnaia bersiap untuk bertarung di balapan terakhir untuk memperebutkan gelar juara dunia. Tahun lalu, Bagnaia memulai balapan terakhir dengan keunggulan 21 poin. Itu membawanya meraih gelar kedua berturut-turut.
Namun, kali ini, Martin asal Spanyol yang berada di posisi unggul, memimpin 24 poin di atas Bagnaia. Martin paham bahwa meski Bagnaia memenangkan sprint (12 poin) dan grand prix (25 poin), gelar tetap menjadi miliknya. Ini jika dia berhasil finis di podium dalam balapan utama pada Minggu (17/11) di Barcelona.
Martin bahkan bisa mengunci gelar juara pada Sabtu jika memenangkan sprint. “Dengan peringkat saat ini, peluang Martin lebih besar, tapi belum ada yang pasti sampai bendera finis berkibar. Dia harus melakukan banyak kesalahan untuk kehilangan gelar,” ujar Jorge Lorenzo.
- Baca Juga: Italia Juara Billie Jean King Cup
- Baca Juga: Martin Jatuh dalam Debut Bersama Aprilia
Martin berada di posisi menguntungkan, apalagi sejarah mencatat defisit poin terbesar yang pernah dikejar di putaran terakhir hanya delapan poin, ketika Nicky Hayden mengalahkan Valentino Rossi di musim 2006. Saat itu Rossi tergelincir, memberi jalan bagi Hayden untuk naik podium dan meraih gelar dunia pertamanya.
Rossi juga kehilangan keunggulan tujuh poin di 2015 kalah dari Lorenzo. Sedangkan Wayne Rainey adalah satu-satunya pembalap lain yang berhasil merebut gelar di hari terakhir. Dia menyalip Mick Doohan pada 1992. Namun, melihat musim ini yang penuh dengan naik-turun dan pertukaran posisi puncak antara Martin dan Bagnaia, bukan tak mungkin akan ada kejutan terakhir.
- Baca Juga: Panggung Pembuktian Marselino Ferdinan
- Baca Juga: Dejan/Gloria Melaju, Gregoria Tumbang
Meski beberapa pembalap lain seperti Marc Marquez tampil cukup baik, dominasi tetap berada di tangan Bagnaia dan Martin, seperti tahun sebelumnya. Keduanya memenangkan 13 dari 19 balapan grand prix. ben/AFP/G-1
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 5 Seminar Internasional SIL UI Soroti Koperasi Indonesia di Era Anthropocene