Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 15 Nov 2024, 06:59 WIB

Persaingan Sengit hingga Seri Terakhir

berbincang I Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia, Francesco Bagnaia (kanan) berbincang dengan pebalap Prima Pramac Racing asal Spanyol Jorge Martin usai sesi kualifikasi Grand Prix Malaysia MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang.

Foto: MOHD RASFAN / AFP

PARIS - MotoGP kembali menyajikan akhir musim yang menegangkan saat Jorge Martin dan Francesco Bagnaia bersiap untuk bertarung di balapan terakhir untuk memperebutkan gelar juara dunia. Tahun lalu, Bagnaia memulai balapan terakhir dengan keunggulan 21 poin. Itu membawanya meraih gelar kedua berturut-turut.

Namun, kali ini, Martin asal Spanyol yang berada di posisi unggul, memimpin 24 poin di atas Bagnaia. Martin paham bahwa meski Bagnaia memenangkan sprint (12 poin) dan grand prix (25 poin), gelar tetap menjadi miliknya. Ini jika dia berhasil finis di podium dalam balapan utama pada Minggu (17/11) di Barcelona.

Martin bahkan bisa mengunci gelar juara pada Sabtu jika memenangkan sprint. “Dengan peringkat saat ini, peluang Martin lebih besar, tapi belum ada yang pasti sampai bendera finis berkibar. Dia harus melakukan banyak kesalahan untuk kehilangan gelar,” ujar Jorge Lorenzo.

Martin berada di posisi menguntungkan, apalagi sejarah mencatat defisit poin terbesar yang pernah dikejar di putaran terakhir hanya delapan poin, ketika Nicky Hayden mengalahkan Valentino Rossi di musim 2006. Saat itu Rossi tergelincir, memberi jalan bagi Hayden untuk naik podium dan meraih gelar dunia pertamanya.

Rossi juga kehilangan keunggulan tujuh poin di 2015 kalah dari Lorenzo. Sedangkan Wayne Rainey adalah satu-satu­nya pemba­lap lain yang berhasil merebut gelar di hari terakhir. Dia menyalip Mick Doohan pada 1992. Namun, melihat musim ini yang penuh dengan naik-turun dan pertukaran posisi puncak antara Martin dan Bagnaia, bukan tak mungkin akan ada kejutan terakhir.

Meski beberapa pembalap lain seperti Marc Marquez tampil cukup baik, dominasi tetap berada di tangan Bagnaia dan ­Martin, seperti tahun sebelumnya. Keduanya memenangkan 13 dari 19 balapan grand prix. ben/AFP/G-1

Redaktur: -

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.