![Perpeloncoan di Kampus Masih Terjadi, Bagaimana Mengakhirinya?](https://koran-jakarta.com/images/article/perpeloncoan-di-kampus-masih-terjadi-bagaimana-mengakhirinya-230903104510.jpg)
Perpeloncoan di Kampus Masih Terjadi, Bagaimana Mengakhirinya?
![Perpeloncoan di Kampus Masih Terjadi, Bagaimana Mengakhirinya?](https://koran-jakarta.com/images/article/perpeloncoan-di-kampus-masih-terjadi-bagaimana-mengakhirinya-230903104510.jpg)
Praktik perpeloncoan masih mewarnai masa orientasi mahasiswa baru di Indonesia.
Terbaru, bulan Juni 2023 kemarin, terdapat kasus tenggelamnya mahasiswa Politeknik Caltex Riau setelah diminta senior mandi di sungai dengan mata tertutup.
Meskipun sudah sering terjadi, perpeloncoan adalah hal yang tak boleh terus dinormalisasi. Lingkungan pendidikan perlu dikembalikan pada tujuannya sebagai sebuah ruang yang aman bagi para peserta didik. Bagaimana caranya?
1. Mengganti kegiatan orientasi
Menurut Therese I. Poirier, profesor sekaligus Wakil Dekan Akademik Sekolah Farmasi Southern Illinois University, Amerika Serikat (AS), salah satu cara mengakhiri praktik perpeloncoan adalah menggantinya dengan kegiatan orientasi yang mempromosikan rasa saling menghormati, saling percaya, dan saling dukung dalam lingkungan pendidikan.
Contoh positif bisa diambil dari negara tetangga, Singapura, melalui Kindness Campaign yang diselenggarakan oleh Nanyang Technological University (NTU). Dalam program ini, mahasiswa baru diberikan tugas untuk membuat proyek sosial dalam rangka membahagiakan orang di sekitarnya. Proyek dilakukan secara sederhana namun berdampak, seperti membersihkan fasilitas umum atau membantu pekerja senior.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya