Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam

Perlu Gotong Royong untuk Mendorong Kualitas Perguruan Tinggi

Foto : FOTO: HTTPS://WWW.ITS.AC.ID

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Prof. Ir. Nizam

A   A   A   Pengaturan Font

Pendidikan tinggi memandang di mana pun di dunia, itu punya social return, tapi juga private return. Ada yang memberi manfaat langsung kepada si mahasiswa. Ketika dia lulus, beda nilainya ketika dia lulusan SMP. Seorang insinyur di masyarakat lebih tinggi dari lulusan SD. Jadi, itu ada private return yang beda. Sehingga layak si orang tua mahasiswa ikut membiayai pendidikan tinggi. Itu prinsip yang harus kita pahami. Karena itulah, kita dalam pembiayaan pendidikan tinggi harus gotong royong.

Kerap ada masyarakat meminta agar kuliah harus gratis. Bagaimana tanggapan Bapak tentang hal tersebut?

Seandainya negara sangat kaya seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara eropa yang income per kapitanya sudah 10 kali lipat dari Indonesia serta seandainya seluruh penduduk Indonesia sudah rajin membayar pajak, harusnya pendidikan bisa gratis semuanya. Itu yang dituntut masyarakat. Pendidikan gratis, tapi siapa yang membayar.

Data mengatakan bahwa pembayar pajak di Indonesia itu baru 15 persen populasi yang ada. Itu pajak kita relatif rendah. Kita selalu membayangkan dengan negara-negara di skandinavia. Finlandia misalnya sekolah gratis dari PAUD sampai perguruan tinggi, tapi income per kapita jauh lebih tinggi dari Indonesia dan pajaknya itu 60 bahkan 70 persen.

Jadi memang masyarakatnya sudah mempercayakan urusan pendidikan, kesehatan, itu kepada negara. Seluruh income diserahkan ke negara untuk mengelola. Jadi, ini perlu kita untuk edukasi masyarakat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top