Perkuat Upaya Pencegahan Perkawinan Anak dan Atasi Stunting
Pj Ketua PKK Sulsel Sofha Marwah gelar silaturahmi danonitoring Program PKK di Kabupaten Gowa, Sabtu, (7/10/2023).
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemprov SulselMakassar - Pj Ketua TP PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, dalam kunjungan kerja dan monitoring program PKK di Kabupaten Gowa, Sulsel menekankan pencegahan perkawinan anak dan upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu.
"Angka perkawinan anak di Sulsel masih tinggi, ini harus menjadi perhatian bersama. Kita punya tagline, 20 - 23. Usia 20 tahun untuk perempuan, dan 23 untuk laki-laki. Ini usia ideal untuk perkawinan," kata Sofha Marwah, pada acara Silaturahmi dan Monitoring Program PKK di Kabupaten Gowa, Sabtu.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor sehingga angka perkawinan anak di Sulsel cukup tinggi. Seperti faktor budaya, pergaulan bebas, hingga kurangnya sosialisasi terkait dampak perkawinan anak, baik secara sosial, ekonomi, hingga kesehatan.
Sofha Marwah juga menaruh perhatian yang cukup besar terkait penanganan stunting dan gizi buruk.
Menurutnya, langkah percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan memaksimalkan rumah gizi, dan pengawasan terhadap ibu hamil untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.
"Di Sulsel, angka prevalensi stunting 27 persen. Secara nasional, kita ditargetkan pada angka 14 persen. Ini sulit dilakukan, tapi saya yakin jika kita bersama-sama, maka bisa dicapai," ujarnya.
Sebagai mitra pemerintah, Sofha Marwah juga menitipkan agar PKK Gowa turut mensukseskan program yang diinisiasi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Yakni Gerakan budidaya pisang untuk ketahanan pangan, dan Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai di setiap rumah tangga.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan, mengatakan, kedatangan Pj Ketua TP PKK Sulsel merupakan kesempatan baik untuk mensinergikan programnya dengan PKK Sulsel.
Priska kemudian memaparkan sejumlah program PKK yang telah dilaksanakan oleh Pokja I hingga Pokja IV. Diantaranya, pengajian rutin, sosialisasi administrasi kependudukan, narkoba, dan cegah perkawinan anak. Adapula Gelari Pelangi, pangan lokal untuk cegah stunting, dan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kader.
Ia juga melaporkan kondisi perkawinan anak dan anak stunting di Kabupaten Gowa. Dimana, pada periode Januari - Juli 2023, terdapat 29 kasus perkawinan anak. Angka stunting juga cukup tinggi, mencapai 33 persen. Namun, pihaknya sedang berupaya melakukan percepatan penurunan stunting melalui 38 rumah gizi yang ada di Kabupaten Gowa, serta melengkapi fasilitas Posyandu.
Dalam silaturahmi dan monitoring ini, Sofha Marwah didampingi Priska Paramita Adnan meninjau sejumlah UMKM dan produk unggulannya, yang merupakan binaan TP PKK Gowa.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- World Plastics Council and Global Plastics Alliance Minta Akhiri Polusi Plastik
- Lima Remaja Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran di Jakarta Barat
- Ini Peringkat 30 Eksportir Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3 dari Belakang
- Memiliki Ide Memajukan Jakarta, Rujaks Deklarasi Dukung Ridwan Kamil – Suswono
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025