Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Perkuat Kolaborasi, Indonesia Ingin Majukan Kerja Sama Ekonomi di Indo-Pasifik

Foto : ANTARA/Yashinta Difa

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury ketika ditemui di Jakarta, Senin (14/8/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Perkuat kolaborasi, Indonesia akan menyelenggarakan Forum Asean Indo-Pasifik(Asean Indo-Pacific Forum/AIPF)untuk memajukan kerja sama ekonomi di antara negara-negara kawasan Indo-Pasifik.

Kegiatan yang direncanakan pada 5-6 September 2023 itu merupakan program unggulan(flagship event), yang dilaksanakan secara paralel dengan KTT Asean di Jakarta, 5-7 September mendatang, di bawah keketuaan Indonesia tahun ini.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury pada Jumat menyebutkan bahwaAIPF merupakan implementasi konkret dari Pandangan Asean tentang Indo-Pasifik, yang bertujuan membangun Indo-Pasifik sebagai kawasan yang inklusif dan kolaboratifmelalui kebiasaan melakukan kerja sama.

"... dan membangun dialog yang positif untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera," kata Pahala dalam konferensi pers Forum Merdeka Barat 9 secara daring.

Sebagai forum yang konstruktif,AIPF akan berfokus pada pembahasan sejumlah isu penting di Asean terkait infrastruktur hijau, berupaya menjadi bagian dari rantai pasok global, pembiayaan berkelanjutan, digitalisasi dan ekosistem pembayaran, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

Melalui pembahasan beberapa bidang kerja sama tersebut, kata Wamenlu RI, Asean ingin mengedepankan agenda konkret yang bisa betul-betul memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat di kawasan --sesuai prinsip Piagam Asean.

"Ini yang kita harapkan bahwa manfaat konkret dari AIPF betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat Asean dan dunia, khususnya Indo-Pasifik, mengingat kawasan Indo-Pasifik memberikan kontribusi besar yaitu sekitar 65 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia," kata Pahala.

"Dan kita juga ingin menekankan bahwa kawasan Indo-Pasifik bukan hanya dipandang dari perspektif keamanan, tetapi juga dari perspektif ekonomi," tutur mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Melalui penyelenggaraan AIPF pula, Indonesia ingin melibatkan seluruh pihak yang ada di Indo-Pasifik mulai dari pemerintah, swasta, dan BUMN untuk bisa bekerja sama dan menunjang pertumbuhan di kawasan.

Forum yang menurut rencana akan dibuka secara langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo itu diperkirakan akan dihadiri 900 peserta.

Rangkaian kegiatan AIPF tidak hanya berisi diskusi panel, tetapi juga pertemuan bisnis dengan formatone-on-oneserta pameran proyek-proyek konkret yang bisa dikerjasamakan di antara negara, lembaga keuangan, dan perusahaan di kawasan.

Sejumlah pembicara yang telah mengonfirmasi partisipasinya dalam AIPFantara lain Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Chief Sustainability Officer Standard Chartered Marisa Drew, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, dan Wakil Presiden European Investment Bank Kris Peeters.

Selain itu, adaCEO PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Enoh T Ebong, Presiden Economic Research Institute for Asean and East Asia (ERIA)Tetsuya Watanabe, serta CEO Pertamina Nicke Widyawati.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top