Perkuat Kolaborasi, Indonesia dan Swedia Luncurkan Platform Layanan Kesehatan
Komisaris Perdagangan Swedia untuk Indonesia Erik Odar (kiri), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (tengah), dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert berfoto bersama dalam acara peluncuran platform layanan kesehatan SISP di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Swedia pada Jumat (26/4) meluncurkan platform layanan kesehatan yang dikembangkan melalui Kemitraan Berkelanjutan Swedia-Indonesia (SISP) guna meningkatkan layanan kesehatan di tanah air.
"Ini adalah hasil dari serangkaian dialog panjang antara kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa bulan," kata Komisaris Perdagangan Swedia untuk Indonesia Erik Odar dalam acara peluncuran program tersebut di Jakarta, Jumat.
Dia menekankan bahwa program itu merupakan program kolaborasi jangka panjang yang akan terus berkembang.
Dalam program tersebut, Swedia berbagi keahlian di bidang teknologi kesehatan dan pengalaman berbasis pengetahuan kepada Indonesia.
Odar mengatakan bahwa pemerintah kedua negara tengah berdialog untuk menyusun nota kesepahaman kerja samaantarpemerintah(G-to-G) di bidang layanan kesehatan.
"Perjanjian G-to-G ini ketika diberlakukan akan memayungi berbagai aktivitas dan inisiatif yang akan dilakukan bersama," katanya.
Indonesia dan Swedia juga sepakat mengembangkan program pertukaran mahasiswa program PhD, di mana Karolinska Institute, institut akademik Swedia yang terkenal di dunia, akan berkolaborasi dengan beberapa universitas di Indonesia.
Kedua pihak juga akan bekerja sama mengidentifikasi mahasiswa PhD yang akan mendapat kesempatan bekerja di Karolinska Institut di Swedia sebagai bagian dari program pelatihan dan pengembangan.
Sebaliknya, mahasiswa dari berbagai institusi di Swedia juga akan diberi kesempatan untuk datang ke Indonesia.
Prioritas utama dalam program layanan kesehatan SISP adalah program yang dilakukan antara pemerintah dan dunia usaha.
"Ada kebutuhan di Indonesia untuk melakukan pembangunan, sementara Swedia sendiri memiliki kemampuan serta kesediaan perusahaan-perusahaan Swedia di Indonesia untuk terlibat dan mendukung pembangunan tersebut," kata Odar.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya