Perkuat Ekonomi Domestik agar Impor Bisa Ditekan Turun
Menanggapi kinerja perdagangan itu, pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Maruf, mengatakan kendati surplus, namun tetap perlu mewaspadai penurunan impor mesin karena bisa jadi ada penurunan produksi manufaktur.
"Kalau impor turun sangat baik, tapi semestinya penurunan terjadi karena penguatan ekonomi domestik sebagai kunci ke depan," kata Maruf.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, mengatakan penurunan impor barang modal dipicu oleh beberapa faktor, pertama sisi eksternal. "Faktor ketidakpastian global masih cukup tinggi karena belum jelasnya langkah pengetatan moneter dari the Fed. Hal ini membuat investor dalam dan luar negeri masih mempertimbangkan apakah mereka akan melakukan ekspansi saat ini atau tidak," kata Riefky.
Kondisi tersebut mempengaruhi tendensi dari ekspansi tingkat produksi domestik dan mempengaruhi impor untuk barang modal dan bahan baku karena banyak pelaku bisnis yang menahan ekspansi. "Selain eksternal, faktor domestik lebih karena perilaku musiman. Biasanya di awal tahun faktor ekspansi pelaku bisnis dalam negeri belum terlalu agresif," katanya.
Dia memperkirakan ke depan akan lebih stabil baik dari eksternal maupun domestik, terutama domestik karena tren inflasi akan terus menurun dan lebih stabil dalam beberapa bulan ke depan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya