Perkebunan Teh Berpotensi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Sejumlah buruh petik teh menunggu proses timbang usai panen daun teh di kawasan Puncak, Bogor, beberapa waktu lalu. Perkebunan teh dinilai memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam agenda global pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Tanaman tahunan, seperti teh, dapat menyerap dan menyimpan lebih banyak karbon dibandingkan jenis tanaman pertanian semusim," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, perkebunan teh Indonesia memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam agenda global pengurangan emisi GRK, salah satunya dari segi lahan.
Meski area perkebunan teh nasional telah berkurang drastis dari 150.972 hektare pada 2001 menjadi 102.078 hektare pada 2021, namun, menurut data BPS pada 2022, Indonesia mempunyai perkebunan teh terluas kelima di dunia.
Selain itu, memperbaiki praktik budi daya teh juga dapat mengurangi emisi GRK, misalnya dengan optimalisasi lahan, pengelolaan agroinput, pengolahan tanah minimum, hingga pemanfaatan lahan kritis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya