Perkebunan Teh Berpotensi Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Sejumlah buruh petik teh menunggu proses timbang usai panen daun teh di kawasan Puncak, Bogor, beberapa waktu lalu. Perkebunan teh dinilai memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam agenda global pengurangan emisi gas rumah kaca.
JAKARTA - Perkebunan teh di Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam agenda global pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui praktik pertanian rendah karbon.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil (PPH) Perkebunan Kementerian Pertanian, Prayudi Syamsuri, menyatakan Indonesia melalui Nationally Determined Contribution (NDC) berkomitmen untuk mengurangi emisi di lima sektor prioritas, salah satunya di sektor pertanian.
Meskipun sektor pertanian rentan terdampak perubahan iklim, lanjutnya dalam seminar bertajuk "Inisiatif Karbon di Sektor Teh" di Jakarta, Kamis (25/1), namun juga memiliki peran dalam upaya penurunan emisi GRK melalui praktik pertanian rendah karbon.
"Dalam hal ini, teh merupakan salah satu jenis komoditas yang mempunyai kemampuan untuk mengurangi konsentrasi emisi di atmosfer," katanya.
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), tambahnya, menyebutkan teh sebagai komoditas yang cocok untuk bertransformasi menuju produksi rendah karbon.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya