Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Gunung Galunggung

Perjuangan Menapaki Ratusan Anak Tangga Gunung Galunggung

Foto : disparbud.jabarprov
A   A   A   Pengaturan Font

Kawah Gunung Galunggung yang luas menawarkan keindahan bentang alam. Untuk mencapainya tidak perlu mendaki, cukup menapaki ratusan anak tangga saja.

Gunung Galunggung merupakan gunung api aktif dengan status level 1 alis normal. Gunung bertipe strato gunung api yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan aliran lava, bentuknya memanjang dengan kerucut yang tidak kentara.

Berada di Kabupaten Tasikmalaya, gunung tersebut menempati daerah seluas 275 kilometer persegi dengan diameter 27 kilometer (barat laut-tenggara) dan 13 kilometer (timur laut-barat daya). Sebelum letusan pada 5 Mei 1982, erupsi pada gunung ini tercatat pernah terjadi pada 1818, 1822, dan 1894.

Letusannya 1982 menciptakan berupa suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar yang terlihat dengan jelas oleh warga di sekitarnya. Aktivitas letusan berlangsung selama 9 bulan berakhir pada 8 Januari 1983.

Letusan terakhir itu menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 kilometer dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu, dan Kecamatan Leuwisari. Perubahannya disebabkan terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan, kerikil, dan pasir.

Di balik sejarah letusannya, Gunung Galunggung adalah salah satu gunung yang mudah didaki sehingga ramah bagi wisatawan. Tinggi gunung ini mencapai ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) sangat mudah didaki, baik orang dewasa hingga anak-anak.

Lokasi Gunung Galunggung terletak di Linggawangi, Leuwisari, Tasikmalaya. Jarak dari pusat kota sekitar 22 kilometer dengan waktu tempuh 46 menit dengan kendaraan. Rutenya dari Tasikmalaya ke Jalan Garut-Tasikmalaya menuju Jalan Cipanas-Galunggung. Setelah mencapai jalan tersebut wisatawan perlu mengikuti jalan hingga sampai ke loket masuk kawasan wisata Galunggung.

Untuk menjangkaunya, wisatawan dapat menaiki sepeda motor atau kendaraan roda empat hingga ke titik lokasi yang berada di dekat dengan puncak. Setelah itu perlu membayar tiket sebesar 15.000 rupiah untuk mencapai puncak dengan cara menapaki anak tangga.

Ada dua pilihan tangga yang bisa dipilih. Pertama tangga berwarna kuning dengan anak tangga sebanyak 620 buah. Panjangnya mencapai 315 meter. Sedangkan tangga warna biru memiliki jumlah anak tangga sebanyak 510 buah dengan panjang mencapai 250 meter.

Tangga kuning berada di sisi tenggara kawah, sedangkan tangga biru berada di sisi selatan. Tangga kuning memiliki kelokan ketika wisatawan berada mendekati puncak. Sudut kemiringannya juga berbeda-beda kadang curam kadang agak datar.

Sedangkan tangga biru lurus sehingga terlihat utuh dari jika dilihat dari bawah hingga atas ataupun sebaliknya. Meski memiliki jumlah anak tangga yang lebih sedikit, namun kemiringannya cukup curam sehingga wisatawan perlu usaha ekstra.

Meski tersedia anak tangga ini, tidak mudah untuk dinaiki semua orang. Menaiki ratusan anak tangga tangga setapak demi setapak akan membuat nafas terengah-engah terutama bagi mereka yang telah berumur. Banyak orang duduk-duduk di anak tangga untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak.

Apalagi semakin ke atas oksigen juga semakin menipis yang membuat nafas menjadingos-ngosan. Sebagai alternatifnya tersedia ojek yang bisa disewa. Tarifnya sebesar 25.000 rupiah untuk sekali perjalanan. Apabila saat turun juga ingin menggunakan jasa ojek, maka tarifnya menjadi dua kali lipat.

Selama perjalanan mendaki anak tangga di kanan-kiri ditemani pemandangan hijau berupa tanaman perdu yang biasa tumbuh di pegunungan. Ragam jenis tanaman yang menemani membuat perjuangan mencapai puncak seolah kurang terasa.

Usaha menapaki anak tangga serasa terbayar dengan pemandangan alam yang disuguhkan. Di area kawahnya yang hijau juga sering diselimuti kabut. Awan putih bersama warna hijau, serta pasir hitam yang ada melahirkanviewyang kontras.

Melepas Penat

Setelah pendakian anak tangga yang penuh perjuangan, saatnya pengunjung melepaskan penat. Di warung-warung yang didirikan di puncak gunung tersebut bagi wisatawan untuk beristirahat sekaligus makan dan minum, sebelum menikmati pemandangan sekitar.

Ada beberapa makanan dan minuman khas khas Sunda yang tersedia. Sambil menikmati hidangan penglihatan bisa diarahkan ke lembah kawah gunung yang luas. Seperti diketahui kawah Gunung Galunggung berdiameter sekitar 2 kilometer dan luas areal kawah serta sekitarnya kurang lebih 40 hektare.

Di samping kiri dari dari ujung puncak tangga biru terdapat sebuah prasasti untuk mengenang erupsi terakhir Gunung Galunggung. Di prasasti itu tertulis, "Tahun 1982-1983, di saat gelap, abu dan petir mengiringi dentuman letusanmu, seluruh dunia terpukau olehmu. Kini saatnya kemolekanmu kau tampilkan, seluruh dunia terpesona".

Bukan hanya dari atas pemandangan Galunggung bisa dinikmati dari bawah. Dari titik prasasti itu terdapat beberapa anak tangga untuk menuju ke kawah yang ditandai dengan adanya bangunan. Areanya sekilas seperti tanah lapang biasa dengan padang rumput ilalang menghiasi di atasnya.

Pemandangan Gunung Galunggung bisa dinikmati lebih jauh pada menjelang senja untuk menikmatisunsetdan hingga malam hari untuk melihatcity lightatau cahaya kota Tasikmalaya di sisi tenggara gunung. Pada pagi hari, wisatawan dapat melihatgolden sunriseseperti di Penanjakan, Gunung Bromo.

Untuk menikmati matahari terbit, bisa dengan menginap. Di puncak di dekat tangga kuning disediakan tempat kemah ataucamping grounddi beberapa titik yang bisa dipilih untuk mendirikan tenda. Bagi yang tidak membawa tenda, tersedia fasilitas penyewaan maupun perlengkapan lainnya. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top