Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 17 Nov 2024, 16:35 WIB

Perjalanan Sukses Lisa Collum dari Guru Menjadi CEO dengan Top Score Writing

Lisa Collum CEO Top Score Writing

Foto: CNBC International

Lisa Collum memulai perjalanan kewirausahaannya pada tahun 2011 dengan langkah yang sederhana namun berani. Saat itu, ia menghabiskan sekitar 99 juta dolar AS terakhir yang ada di rekening banknya untuk membeli lima binder di OfficeMax. 

Dilansir dari CNBC International, binder-binder itu kemudian ia isi dengan kurikulum menulis untuk siswa kelas empat dan lima yang ia buat sendiri. Setiap binder diberi label "Top Score Writing by Lisa Collum" di sampul depan. 

Awalnya, ia hanya menjual beberapa binder tersebut, namun tanpa disangka, usaha kecilnya itu berkembang pesat. Dalam lima tahun, bisnis yang dimulai dari ruang tamu rumahnya ini berkembang pesat. Dengan bantuan anaknya yang berusia delapan tahun, mereka mengoperasikan mesin tiga lubang untuk menyusun ribuan binder yang kemudian dijual ke sekolah-sekolah. 

Pada 2015, pendapatan dari Top Score Writing sudah melebihi gaji tahunan Lisa yang hanya berkisar di angka 40.000 dolar sebagai guru. Bahkan, ia memutuskan untuk berhenti mengajar dan fokus sepenuhnya pada bisnisnya. Pada tahun yang sama, Lisa membeli Coastal Middle and High School, sebuah sekolah swasta nonprofit di Lake Park, Florida.

Kini, Top Score Writing, yang berbasis di Palm Beach Gardens, Florida, telah berkembang menjadi perusahaan yang menghasilkan hampir 1,9 juta dolar keuntungan. Perusahaan ini mempekerjakan enam staf penuh waktu dan sepuluh staf paruh waktu, yang semuanya berfokus pada penjualan kurikulum menulis K-12 serta layanan konsultasi untuk sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat. Kesuksesan ini, menurut Collum, sangat mengejutkan. 

Saat seorang kepala sekolah pertama kali meminta untuk membeli kurikulumnya, Lisa bahkan tertawa dan mengatakan, “Saya tidak punya jiwa bisnis. Saya tidak bisa menulis ini dan menjualnya.”

Namun, pengalaman mengajar di Village Academy School di Delray Beach, Florida, menjadi fondasi utama yang menginspirasi dalam pembuatan kurikulum Top Score Writing. Saat mengajar siswa kelas empat, banyak di antara mereka yang berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. 

Lisa melihat bahwa mereka merasa kesulitan dalam bagian esai ujian tahunan negara bagian. Ia pun menciptakan pendekatan yang terstruktur, mengajarkan siswa cara menulis paragraf pembuka, isi, dan penutup yang jelas dan terorganisir.

Metode pengajaran ini terbukti sangat efektif. Pada semester pertamanya, hamper 95 persen siswa di kelasnya lulus ujian negara bagian, sebuah lonjakan yang sangat signifikan. Sebelumnya, angka tersebut hanya berhasil menyentuh 38 persen di tahun sebelumnya. 

Peningkatan hasil ujian ini membuat nama Lisa Collum menjadi sorotan di Departemen Pendidikan Florida. Dalam dua tahun berturut-turut, seluruh siswa kelas empat di sekolah tersebut dianggap mahir menulis. Keberhasilan ini akhirnya membuatnya diangkat menjadi spesialis menulis untuk distrik sekolahnya.

Namun, perjalanan Collum tidak selalu mulus. Setelah memutuskan untuk menjual kurikulumnya, bisnis ini berkembang berkat promosi dari mulut ke mulut antar kepala sekolah. Pada 2016, ia mengubah kurikulumnya menjadi format digital dan mulai menjualnya secara online. Kini, harga kurikulum Top Score Writing berkisar antara 125 hingga 625 dolar AS, tergantung pada tingkat kelas dan layanan yang disediakan.

Meskipun berfokus pada sekolah-sekolah dengan tingkat kebutuhan lebih tinggi, seperti sekolah Title I, yang menerima dana tambahan untuk membantu siswa dari keluarga berpendapatan rendah, produk Top Score Writing juga mendapatkan perhatian dari sekolah-sekolah dengan siswa yang lebih terampil. 

Meskipun demikian, metode yang lebih terstruktur ini terkadang mendapat kritik dari orang tua dan guru yang merasa bahwa pendekatan yang terlalu terorganisir mengurangi unsur kreativitas dalam menulis.

Namun, Lisa tetap berpegang pada prinsipnya bahwa setiap siswa perlu mempelajari dasar-dasar menulis yang kuat, bahkan bagi siswa yang berbakat. Ia percaya bahwa meskipun kurikulum ini membantu siswa mempersiapkan ujian, ia juga memberikan ruang untuk kreativitas dalam penulisan.

Dalam perjalanan panjangnya, Lisa mengaku sempat merasa kurang percaya diri meski sudah memiliki bukti bahwa metodenya berhasil. Namun, pengalaman menghadapinya membuatnya lebih percaya diri dan mampu menghadapinya dengan lebih bijak. Kini, dia lebih siap menghadapi tantangan bisnis dan selalu kembali ke prinsip yang diyakininya. Yang terpenting di dalam diri dia adalah hasil yang dapat dicapai siswa.

Redaktur: Muhammad Ihsan Karim

Penulis: Muhammad Ihsan Karim

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.