![Perguruan Tinggi Bertugas Meluruskan Kekeliruan Isu Vaksin](https://koran-jakarta.com/images/article/perguruan-tinggi-bertugas-meluruskan-kekeliruan-isu-vaksin-220327221110.jpg)
Perguruan Tinggi Bertugas Meluruskan Kekeliruan Isu Vaksin
![Perguruan Tinggi Bertugas Meluruskan Kekeliruan Isu Vaksin](https://koran-jakarta.com/images/article/perguruan-tinggi-bertugas-meluruskan-kekeliruan-isu-vaksin-220327221110.jpg)
Direktur Operasi PT Biofarma, M. Rahman Roestan
Vaksin kerap dipertentangkan dengan keyakinan sehingga muncul pemahaman keliru. Dampaknya, banyak rakyat banyak enggan divaksin.
BANDUNG - Perguruan tinggi harus meluruskan kekeliruan isu terkait vaksin. Pada masa pandemi Covid-19 ini, banyak isu tidak benar di masyarakat mengenai vaksin. Demikian pandangan Direktur Operasi PT Biofarma, M. Rahman Roestan, dalam kuliah umum Upaya Penanganan Pandemi melalui Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri, di Bandung, Sabtu (26/3).
"Menghadapi tantangan kesehatan itu tidak mudah. Salah satunya ketika mengajak orang sehat untuk divaksinasi. Ini membutuhkan bantuan teman-teman dari komunikasi," ujarnya. Dia menambahkan, peningkatan layanan kesehatan tidak hanya menjadi tugas satu rumpun keilmuan saja.
Alumnus Universitas Padjadjaran tersebut menyatakan banyak orang sehat yang enggan divaksinasi influenza karena harganya yang mahal. Padahal, efektivitas dan efikasi dari vaksin influenza dapat menciptakan imunitas tubuh dari influenza selama setahun.
"Di sisi lain, dengan biaya yang sama atau mungkin lebih besar dari biaya vaksin influenza, orang dengan mudah menggunakannya untuk kebutuhan lain," jelasnya.
Dia menila vaksin kerap dipertentangkan dengan keyakinan sehingga berakibat munculnya pemahaman keliru. Hasilnya banyak masyarakat Indonsia yang enggan divaksin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya