Perekonomian Tiongkok Berubah Jadi Kekuatan Militer
Foto: Sumber: China NBS - afpBEIJING - Pertumbuhan ekonomi dan militer Tiongkok yang semakin kuat telah membuat investor global dan perusahaan yang beroperasi di negara itu menghadapi dilema.
"Tiongkok mengubah pertumbuhan ekonominya menjadi kekuatan militer, dan saya pikir di sini adalah dilema sebenarnya bagi mereka yang ingin berinvestasi di Tiongkok. Memahami dengan tepat apa yang Anda investasikan, apa yang terjadi di sini," kata pendiri firma konsultan Atlas Organization, Jonathan Ward, akhir pekan lalu.
Berbicara di Jefferies Asia Forum perdana, minggu lalu, Ward mengatakan ada banyak perusahaan Tiongkok, termasuk yang bergerak di industri kedirgantaraan, teknologi dan konstruksi bisa maju dengan dukungan militer.
Ketika batas antara negara dan bisnis kabur, semakin sulit bagi investor untuk mengetahui seberapa besar kendali yang dimiliki pemerintah Tiongkok atas perusahaan, dan seberapa independen bisnis tersebut. Tiongkok menginginkan militer yang kuat. Menurut Ward, belanja pertahanan Tiongkok telah tumbuh dan sekarang lebih besar dari gabungan seluruh negara tetangga di kawasan regional.
Dia mengutip laporan terbaru Pentagon tentang perkembangan militer Tiongkok, pasukan darat Tiongkok, serta angkatan laut, udara, dan misilnya, termasuk di antara beberapa yang terkuat di dunia.
"Pada 2019, Tiongkok mengumumkan anggaran militer tahunannya naik 6,2 persen, melanjutkan lebih dari 20 tahun peningkatan belanja pertahanan tahunan dan mempertahankan posisinya sebagai pemboros militer terbesar kedua di dunia," tulis Laporan Kekuatan Militer Tiongkok 2020.
Ward juga menunjukkan bahwa Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah menegaskan tujuan negaranya untuk membangun pasukan yang kuat, yang dapat berperang dan memenangkan perang.
Sengketa Laut Tiongkok Selatan
Tiongkok juga telah meningkatkan kehadiran militernya di Asia, terutama di Laut Tiongkok Selatan (LTS) . Hal itu telah menimbulkan kemarahan sejumlah tetangganya seperti Filipina, Taiwan, dan Vietnam, yang juga mengeklaim bagian dari jalur air tersebut, yang mendorong kritik pedas dari AS. "Klaim teritorial Beijing sepenuhnya melanggar hukum," kata Menlu AS, Mike Pompeo.
Pekan lalu, Tiongkok meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan setelah seorang pejabat AS berkunjung ke Taipei. Pentagon mengatakan latihan itu adalah contoh lain dari Tiongkok yang menggunakan militer sebagai alat paksaan. "Pada akhirnya, para pemimpin Tiongkok telah menarik semua kekuatan industri mereka, semua kemajuan teknologi mereka ke dalam modernisasi militer, dirancang untuk konflik di Pasifik dengan tetangga Tiongkok, dan dengan Amerika Serikat. Mereka cukup eksplisit tentang itu," tambah Ward.
Ward menjelaskan Tiongkok pada dasarnya siap berkonfrontasi terbuka dengan AS dan negara kawasan itu. "Jadi pertanyaannya, untuk apa semua ini? Itu untuk mencapai apa yang para pemimpin Tiongkok sebut sebagai 'peremajaan hebat' dari misi Tiongkok, "kata Ward. n SB/cnbc/P-4
Redaktur: Khairil Huda
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur