Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Perekonomian di Tengah Pandemi

Foto : ANTARA/Dewa Wiguna.

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (27/01/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Covid-19 telah mengubah pola hidup masyarakat dan pergerakan perekonomian setelah pemerintah menerapkan sejumlah pembatasan aktivitas untuk menekan angka penyebaran dan penularan virus ini.

Pembatasan sosial itu tentu berdampak pada angka kemiskinan, pengangguran, serta masalah sosial ekonomi lainnya seperti aktivitas pendidikan dan kesehatan.

Dampak yang lebih luas adalah pertumbuhan ekonomi nasional tergerus. Faktanya, Indonesia resmi memasuki resesi pada kuartal III-2020 setelah dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif, yaitu pada kuartal II-2020 yang sebesar negatif 5,32 persen dan kuartal III-2020 negatif 3,49 persen.

Angka kemiskinan tentu akan terus meningkat. Bank Dunia atau World Bank memprediksi, bila pemerintah gagal memberikan perlindungan sosial pada 2020, maka sebanyak 8,5 juta masyarakat Indonesia bisa jatuh miskin akibat krisis ini.

Pada tahun 2020, pemerintah telah menganggarkan 695,2 triliun rupiah untuk program PEN. Lalu, pada tahun 2021, program PEN ditetapkan 553,1 triliun rupiah atau meningkat dari rencana awal yang sebesar 403 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top