Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Identitas Penduduk - Dibutuhkan Kesadaran Warga untuk Rekam E-KTP

Perekaman E-KTP Capai 97%

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah konsentrasi menyelesaikan pembuatan e- KTP, terutama untuk kepentingan data pemilih pemilu.

Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengklaim perekaman e-KTP telah mencapai 97,8 persen dari 184 juta penduduk wajib KTP. Ia berharap, masyarakat juga pro aktif agar semua penduduk wajib KTP bisa terekam. Karena tanpa keaktifan masyarakat, sulit bagi pemerintah mengejar target perekemaan.

Meski berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari jemput bola hingga layanan di hari libur. "Saya kira kuncinya masyarakat yang belum merekam tolong pro aktif merekam e- KTP. Sekarang sudah 97,8 persen yang sudah merekam dari 184 juta penduduk yang berhak punya e-KTP yang orang dewasa," kata Menteri Tjahjo dalam pesannya yang diterima di Jakarta, Rabu (23/5).

Tjahjo juga mengingatkan, UU Pemilu mengatur bahwa untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun depan, salah satu syarat untuk mencoblos adalah orang yang punya e-KTP. Karena itu ia berharap masyarakat yang merasa belum merekam segera merekam datanya ke dinas kependudukan masing-masing.

Sehingga itu mempermudah kerja aparatur kependudukan dalam mendata penduduk. "Dengan merekam itu hanya memastikan bahwa yang bersangkutan masih hidup atau sudah meninggal, memastikan dia tinggal dimana. Ini agar untuk masuk di DPT (Daftar Pemilih Tetap) ini. Sekarang perekaman sudah 97,8 persen," katanya.

Sisa perekaman dari 184 juta penduduk wajib punya KTP kata Tjahjo berarti tinggal 2 persenan lagi. Pemerintah tentunya akan bekerja keras mengejar itu. Dibutuhkan kesadaran dari warga terutama yang tinggal di perkotaan untuk merekam data dirinya. Sebab berkaca pada Pilkada di DKI Jakarta misalnya, banyak orang yang selama ini sering bolak balik ke luar negeri, atau mereka yang bekerja di luar negeri, tiba-tiba pada saat hari pemungutan suara pulang.

Ini yang kemudian jadi 'kisruh'. Tjahjo sendiri berharap itu tidak terulang lagi. Mengenai data pemilih pemilu menutut Tjahjo ini juga jadi perhatian serius pemerintah. Misalnya, untuk Pilkada serentak, pemilih pemula yang genap berusia 17 tahun saat hari pemungutan jumlahnya cukup banyak. Dan ini memang dari tahun ke tahun, jadi tantangan pemerintah dalam proses perekaman e-KTP.Karena tiap tahun, ada jutaan warga Indonesia yang usianya sudah mencapai 17 tahun.

Perekaman Rendah

Sementara itu Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi, Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua, Iskandar Ar Rahman saat dihubungi Koran Jakarta mengakui jika perekaman e-KTP di Papua masih jauh dari harapan.

Perekaman hingga menjelang berakhirnya bulan Mei ini baru mencapai 37 persenan. Iskandar juga mengakui banyak kendala yang dihadapi pihaknya dalam menggenjot perekaman e-KTP. Salah satunya, adalah medan yang berat. Tantangan lainnya ada resistensi dari warga yang menganggap dengan merekam e-KTP nanti akan berdampak pada tanah adat yang dimilikinya.

"Bahkan ada alat-alat perekaman yang dicuri. Serta kantor yang dibakar. Tentu ini jadi tantangan bagi kami," katanya. Karena itu, lanjut Iskandar, pihaknya sekarang coba menggandeng para pemuka agama dan adat, untuk ikut mensosialisasikan pentingnya perekaman e-KTP. Sehingga masyarakat paham dan sadar pentingnya dokumen kependudukan. ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top