Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perbedaan "Mindset" Pedagang dan Pebisnis

A   A   A   Pengaturan Font

Dini mengajak agar pedagang meniru prinsip bisnis orang Tionghoa. Mereka mengambil keuntungan kecil dari tiap barang yang mereka jual. Namun mereka memiliki banyak pembeli loyal sehingga traksaksi semakin pesat terjadi (hlm 50).

Pedagang biasanya tidak fokus pada satu barang. Komoditas yang mereka jual musiman atau digantungkan pada segmen pembeli pasa satu kurun waktu. Tujuannya agar modal mereka segera kembali dan keuntungan besar bisa cepat mereka dapatkan. Tanpa memiliki spesifikasi komoditas yang dijual, pedagang tidak memiliki trademark. Penguasaan terhadap detail satu komoditas sangat diperlukan. Pembeli tidak hanya membeli. Mereka kadang memerlukan informasi tentang barang yang hendak dibeli. Merupakan kepuasan jika penjual bisa memberikan informasi yang diperlukan secara detail. "Tak hanya dokter, menjadi spesialis juga perlu bagi pebisnis, " kata buku ini (hlm 59).

Kelemahan pedagang juga ada pada tiadanya tim kerja yang solid dalam bentuk jaringan dan sistem yang mapan. Pedagang biasanya setiap hari rutin menjajakan dagangan mereka. Jika sakit, mereka tidak bisa menjual. Pendapatan tidak ada. Modal terancam habis. Pebisnis mengandalkan sistem dan kerja tim. Kendatipun sakit, penjualan tetap berjalan. Pebisnis tidak hanya memiliki karyawan, namun reseller sebagai partner penjualan. Ini lagi-lagi persoalan mindset. Pebisnis tidak memikirkan keuntungan besar dalam sekali jual. Mereka fokus pada penjualan keberlanjutan dengan level transaksi yang lebih luas dan lebih banyak. Dengan membangun jaringan kerja dengan reseller hasil bagi keuntungan yang mereka dapatkan kecil. Padahal jika ditotal dengan banyaknya penjualan barang, margin keuntungan mereka sangat besar (hlm 152).

Buku ini ditulis Dini Hertita berdasarkan pengalamannya membangun bisnis catering, ikan dan aneka sambal. Tidak heran jika Dini mengerti bagaimana pola pikir pedagang dan pebisnis serta prospek keduanya. Lewat buku ini, Dini mengajak pedagang agar meningkatkan kemampuannya sehingga bisa berpikir seperti pebisnis. Dia juga menjelaskan strategi jitu mengemas barang dagangan, langkah-langkah menghadapi kompetitor, memanfatkan komplain pembeli, dan juga pentingnya membidik pemasaran lewat jalur komunitas.

Diresensi oleh Habibullah, Alumnus Pascasarjana UIN Malang

Komentar

Komentar
()

Top