Perbanyak Kampus Berkualitas
Direktur Digital Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Sejumlah kalangan menyoroti lemahnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) selama sepuluh tahun terakhir. Jika tak ada perubahan daya saing, SDM dikhawatirkan dapat tertinggal jauh saat menginjak usia emas RI pada 2045.
Direktur Digital Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan, selama 10 tahun terakhir, pembangunan SDM selama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) jalan di tempat atau bahkan mundur.
Skor Program for International Student Assessment (PISA), papar Huda, masih ketinggalan dari negara lain, termasuk negara Asean. PISA merupakan studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia. PISA bernaung di bawah Organization for Economic Co-operation and Development (OECD).
Tertinggalnya skor PISA kemudian menyebabkan nilai human capital index Indonesia rendah. "Dampaknya, kesiapan teknologi dan inovasi menjadi jauh tertinggal," ucap nya.
Kemudian lanjutnya, yang dilakukan adalah menaikkan uang kuliah tunggal (UKT) secara signifikan. "Jadi masalahnya apa, kebijakan yang diambil mempunyai efek memperburuk keadaan. Jadi memang apa yang kita butuhkan, tidak diakomodir oleh Jokowi, malah diperparah dengan kebijakan yang dikeluarkan," tegasnya.
Dia mengatakan ada sejumlah langkah konkret untuk meningkatkan human capital index. Kalau SDM, jangka panjang dengan integrasi pendidikan dengan Information and Communication Technology (ICT).
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025
- Hidupkan Pasar Properti, Guangzhou di China Akan Pangkas Pajak Penjualan Rumah Berukuran Besar
- Operasi Gabungan Berhasil Memberantas Seluruh Pusat Penipuan Telekomunikasi di Myanmar
- Bawaslu DKI: RT/RW Jangan Terlibat Politik Praktis di Pilkada Jakarta
- MUF GJAW 2024 Diharapkan Jadi Katalisator Pertumbuhan Industri Otomotif Nasional