Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perayaan Cheng Beng di Belitung Datangkan Ribuan Peziarah

Foto : ANTARA/Kasmono-Apriliansyah

Pj Bupati Belitung Yuspian memberikan angpao kepada barongsai dalam acara festival Cap Go Meh di Kelenteng Sijuk.

A   A   A   Pengaturan Font

BELITUNG - Pejabat Bupati Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yuspian mengatakan Perayaan Cheng Beng atau Sembahyang Kubur di daerah itu mampu mendatangkan belasan ribu peziarah dari berbagai daerah dan negara.

"Momen peringatan hari besar masyarakat Tionghoa yakni Cheng Beng mulai Maret sampai April mendatang berpotensi mendatangkan 14 ribu peziarah," katanya di Tanjung Pandan, Jumat (1/3).

Perayaan Cheng Beng atau sembahyang kubur di daerah itu akan berlangsung mulai 1 Maret sampai 5 April mendatang.

Menurut dia, kedatangan belasan ribu peziarah di daerah itu diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perputaran ekonomi di daerah itu hingga mencapai ratusan miliar dalam kurun waktu satu bulan saja.

"Kami melihat potensi ini perlu dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat di Belitung sehingga perlu satu wadah untuk menyerap potensi ekonomi pada momen tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Belitung menggagas sebuah kegiatan berkelas internasional dengan tajuk Belitung Chinese Internasional Festival 2024 yang mengusung "Diversity in Harmony".

"Kegiatan ini juga menggabungkan dua kebudayaan besar yang ada di Pulau Belitung yakni kebudayaan Melayu dan Chinese itu sendiri," katanya.

Yuspian berharap, kegiatan Belitung Chinese Internasional Festival 2024 menjadi titik balik kejayaan pariwisata Belitung selepas pandemi COVID-19.

Selain itu, pelaksanaan Belitung Chinese Internasional Festival 2024 diharapkan dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kehidupan sosial masyarakat di Belitung memiliki rasa toleransi dan kerukunan yang tinggi.

"Hal ini dikarenakan masyarakat Belitung telah lama merawat tradisi yang beragam sejak ratusan tahun silam," ujarnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top