Perankan Tokoh untuk Reka Ulang Sejarah
Memahamai sejarah dengan reka ulang peristiwa. Reenactor kerap memerankan tentara Belanda atau Jepang, merasa menemukan cara yang tepat untuk lebih mengenal sejarah bangsa.
"Pada akhirnya untuk seruseruan saja, karena setiap kegiatan, penyakitnya itu, susah mencari peran ndeso," ujar lakilaki yang kakeknya berjuang bersama pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Meski tanpa survei, reenactment mampu menularkan ketertarikan kepada masyarakat awal, sekitar dua atau tiga orang dalam setiap pementasannya. din/E-6
Optimalkan Peran, Jaga Berat Badan
Dalam seni peran, bentuk tubuh memengaruhi peran yang akan dimainkan. Hal serupa yang terjadi pada para pemain reenactor Kemerdekaan RI di Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada Rabu (16/8). Mereka ada yang memiliki tubuh kurus bahkan ada yang sengaja menjaga berat badannya.
"Saya perannya jadi tentara Jepang karena posisi badan memang kecil, kalau jadi Belanda nggak cocok," ujar Donny MS yang ditemui sebelum mementaskan teatrikal. Laki-laki yang tergabung dalam komunitas Historia Van Bandung mengaku perannya selalu menjadi tentara karena tubuhnya tergolong mungil.
Komentar
()Muat lainnya