Perang Yaman Ganggu Pembebasan WNI
Duta Besar Indonesia untuk Oman merangkap Yaman, Mohamad Irzan Djohan
"(Dia) mengatakan saya baik-baik saja, ditempatkan di satu hotel tapi saya tidak tahu di mana. Kami bisa berinteraksi dengan sebelas ABK lainnya, makan teratur, baik, bagus,diperlakukan baik," kata Dubes Irzan.
Dubes Irzan pun menegaskan pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan ABK asal Indonesia dari tahanan milisi Houthi di Yaman melalui semua jalur. Diakuinya saling serang antara Houthi dan pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi membuat proses pembebasan terhadap ABK Indonesia berinisial SHP tersebut tertunda.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kedutaan Besar Yaman di Ibu Kota Muskat, Oman, warga Indonesia yang kebetulan bekerja di kapal UEA itu bukan menjadi sasaran Houthi. Kelompok itu juga tidak meminta uang tebusan kepada sebelas ABK, tapi meminta uang tebusan kepada perusahaan pemilik kapal Rwabee dan Arab Saudi, pemilik barang yang menyewa kapal tersebut.
Dia mengakui sampai saat ini belum ada sinyalemen kapan ABK asal Indonesia tersebut akan dibebaskan. "Satu nyawa orang Indonesia, pemerintah Indonesia dari ujung kaki, dari ujung rambut, kata Pak Presiden (Joko Widodo), harus dipertahankan. Walaupun hanya satu," ujar Dubes Irzan.
Selain itu, menurut Dubes Irzan, terus intensifnya perang membuat pihaknya terus memantau kondisi 3.203 warga Indonesia yang tinggal di Yaman termasuk 173 orang di wilayah utara.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya