Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perang Ukraina Akan Berlangsung Lebih Lama, Ketua NATO: Bersiaplah

Foto : NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memberi pengarahan kepada pers di Brussels mengenai agenda KTT Warsawa 8-9 Juli di Polandia, 4 Juli 2016.

A   A   A   Pengaturan Font

FRANKFURT - Ketua NATO Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa perang di Ukraina tidak akan segera berakhir dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu (17/9), ketika Kiev terus melanjutkan serangan balasannya terhadap Rusia.

"Sebagian besar perang berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan," kata Stoltenberg dalam wawancara dengan grup media Funke Jerman.

Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang di Ukraina.

Konflik ini dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina, menimbulkan perang kembali di Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Kiev melancarkan serangan balasannya pada Juni, melawan posisi Rusia yang sudah mengakar di selatan dan timur, namun kemajuan yang dicapainya terbatas.

"Kami semua mengharapkan perdamaian secepatnya," kata Stoltenberg.

"Tetapi pada saat yang sama kita harus menyadari: jika Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Ukraina berhenti berperang, negara mereka tidak akan ada lagi.

"Jika Presiden (Vladimir) Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kita akan mencapai perdamaian."

Mengenai ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, Stoltenberg mengatakan: "Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan NATO."

Kiev telah "mendekati NATO" pada pertemuan puncak aliansi tersebut pada bulan Juli, katanya.

"Ketika perang ini berakhir, kita memerlukan jaminan keamanan bagi Ukraina. Jika tidak, sejarah bisa terulang kembali," tambahnya.

Pada pertemuan puncak bulan Juli di Vilnius, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina dapat bergabung dengan aliansi tersebut setelah syarat-syarat tertentu terpenuhi, dan para pejabat AS dan Jerman memperjelas bahwa hal ini mencakup Kiev yang melakukan reformasi untuk melindungi demokrasi dan supremasi hukum.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top