![Perang Tarif di Industri Seluler Berpotensi Menular ke Internet Fixed Broadband](https://koran-jakarta.com/images/article/perang-tarif-di-industri-seluler-berpotensi-menular-ke-internet-fixed-broadband-221025195702.jpg)
Perang Tarif di Industri Seluler Berpotensi Menular ke Internet Fixed Broadband
![Perang Tarif di Industri Seluler Berpotensi Menular ke Internet Fixed Broadband](https://koran-jakarta.com/images/article/perang-tarif-di-industri-seluler-berpotensi-menular-ke-internet-fixed-broadband-221025195702.jpg)
Ilustrasi-Kabel Internet.
Persaingan Ketat
CEO Selular, Uday Rayana mengatakan, persaingan yang menjurus ketat dapat memicu perang tarif seperti yang terjadi pada industri selular dapat menular ke layanan jaringan pita lebar tetap (fixed broadband). Dari 12 negara di Asia Tenggara, tarif internet Indonesia menduduki posisi paling buncit. Nilai rata-rata tarif internet di Indonesia yakni 6.028 rupiah per 1 Gigabyte (GB) dan Vietnam yang menduduki posisi ke-11 nilainya 7.030 per 1 GB.
Setelah itu, tarif internet 10 negara lainnya di Asia Tenggara harganya sudah lebih dari 11.000 per 1 GB. Tarif internet paling mahal yakni Brunei Darussalam yakni Rp 32.014 per 1 GB. Tidak heran, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam Selular Congress 2022 menyebut tarif internet di Indonesia paling murah di Asia Tenggara yang dapat mengganggu kesehatan kinerja pelaku industri.
"Persaingan ketat antar pemain fixed broadband menjadikan harga sebagai instrumen utama memenangkan pasar. Dengan ratusan penyelenggara yang ada di bisnis ini, potensi munculnya perang tarif, dapat saja terjadi," ujar dia.
Padahal menurut Uday, pembangunan infrastruktur penyediaan akses internet ini tidaklah murah. Sejumlah pemerintah daerah bahkan memungut tarif kepada penyedia jasa internet yang akan membangun infrastruktur jaringan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya